Rabu 09 Jan 2019 00:43 WIB

Muhammadiyah Nilai Indonesia Siap Hadapi Era Industri 4.0

Warga dunia dan tatanan dunia yang ramah penting untuk berbenah secara serentak.

Ilustri industri rumahan
Foto: Agvi Firdaus/Antara
Ilustri industri rumahan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA— Bangsa Indonesia diyakini optimistis memasuki era industri 4.0 dan bahu membahu dengan negara lain di kawasan ASEAN, Asia, Eropa, Amerika, dan Timur Tengah. 

Pernyataan ini disampaikan Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nurul Yamin.

"Hal itu tersirat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup menggembirakan, program pembangunan kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan bangsa yang terus membaik, termasuk infrastruktur jalan yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi antarkota dan kabupaten hingga perdesaan," kata Nurul dalam "Outlook Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) for Indonesia 2019" di Yogyakarta, Selasa (8/1).

Nurul Yamin mengatakan kemajuan zaman memasuki era industri 4.0, gelombang disrupsi, serta perkembangan sains dan informasi teknologi yang kian canggih, membuat warga dunia dan tatanan dunia makin "tunggang langgang" sebagaimana pendapat Anthony Giddens.

 

Nurul mengatakan, warga dunia dan tatanan dunia yang ramah menjadi penting untuk berbenah secara serentak, jika kehidupan dan kemanusiaan yang adil dan beradab serta perdamaian dunia tetap ingin disemaikan untuk kesejahteraan dan keadilan warga dunia di belahan manapun. 

Pembangunan kota-kota hingga kabupaten di dunia, menurut dia, wajib memperhatikan ekosistem alam dan lingkungan global. Demikian pula perencanaan pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sarana dan prasarana kehidupan warga dunia yang kian tanpa batas, harus selalu bertumpu pada terjaganya ekosistem bumi yang sehat dan ramah lingkungan.

"Begitu pula di Indonesia, koreksi atas paradigma, filosofi, perencanaan dan praksis pembangunan Indonesia yang ramah lingkungan dan berkeadilan sosial merupakan agenda kebijakan publik yang terus menerus perlu dikumandangkan," katanya.

"Outlook MPM for Indonesia 2019" yang dihadiri dosen dan mahasiswa itu diselenggarakan MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan TVMU dan Suara Muhammadiyah. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement