Selasa 01 Jan 2019 04:05 WIB

Tabligh Akbar Jadi Alternatif Tahun Baru Generasi Milenial

Generasi milenial dibina dengan konsep zaman now, tanpa mengesampingkan nilai Islam.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Yunahar Ilyas, saat memberi tausiyah pada tabligh akbar yang menjadi rangkaian Festival Republik 2018 di Masjid Al Furqan Yogyakarta, Selasa (1/1).
Foto: republika/wahyu suryana
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Yunahar Ilyas, saat memberi tausiyah pada tabligh akbar yang menjadi rangkaian Festival Republik 2018 di Masjid Al Furqan Yogyakarta, Selasa (1/1).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kegiatan Tabligh Akbar Republika 2018 dalam rangka menyambut Tahun Baru 2019 yang digelar di Masjid Al Furqon, Yogyakarta, dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat. Tak terkecuali generasi milenial.

Ketua Takmir Masjid Al Furqon, Ustaz Fahmi Muqoddas mengatakan, Tabligh Akbar ini merupakan kegiatan yang bermanfaat untuk dilakukan, terutama bagi generasi milenial dalam menyambut Tahun Baru. Melalui kegiatan ini, generasi milenial dapat dibina dengan konsep zaman now, namun tidak mengesampingkan nilai-nilai Islam.

Menurut Fahmi, generasi milenial ini merupakan penerus bangsa. Jika mereka dibina dengan konsep Islami, maka Indonesia akan dipimpin oleh orang-orang mukmin yang cerdas.

"Indonesia memiliki integritas moral, intelektual dan orang-orang mukmin yang memahami ideologi bangsa dan memahami apa yang harus dilaksanakan dalam mewujudkan sebuah bangsa yang nasionalis, tetapi religius," kata Fahmi di Masjid Al Furqon, Yogyakarta, Senin (31/12) malam.

Pergantian tahun 2018 menuju 2019 ini, harus dijadikan sebagai penguatan diri untuk terus bertawakal dan beribadah kepada Sang Pencipta. Kegiatan ini, lanjutnya, lebih bermanfaat dilakukan dari pada melakukan kegiatan lain misalnya menyaksikan kembang api, yang masih dilakukan oleh sebagian generasi milenial.

"Mereka membakar kembang api dan pergi ke Titik Nol untuk berhura-hura. Namun, banyak dari mereka berdatangan ke sini dalam rangka untuk melakukan muhasabah akhir tahun ini. Mari bersama-sama mengadakan Tabligh Akbar," kata Fahmi.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, kegitan ini harus selalu ditanamkan kepada generasi milenial. Tentunya, dengan pembaruan yang diikuti dengan perkembangan zaman, namun tidak menyimpang dari nilai-nilai Islam.

Ia mengatakan, hal ini tentunya harus dilakukan sesuai dengan segmentasi dari generasi milenial itu sendiri. Sehingga kegiatan yang dilakukan memiliki warna dan ekspresi sesuai dengan yang diharapkan oleh generasi milenial.

"Generasi milenial itu akan selalu membawa harapannya sehingga akan mencantol dalam kehidupan dia sendiri. Supaya mencantol dalam generasi milenial, maka tema-temanya harus disesuaikan dengan mereka," kata Heroe.

Kegiatan ini juga diharapkan terus dilakukan. Khususnya setiap pergantian Tahun Baru. Sehingga dapat menjadi tradisi yang baik untuk terus digelar ke depannya.

"Tabligh Akbar  di tahun selanjutnya menjadi lebih baik. Ini hal yang harus dicapai dan yang selalu dibawa dan menjadi semangat setiap saat. Republika diharapkan selalu menyuarakan suara umat," kata Heroe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement