Jumat 28 Dec 2018 05:56 WIB

Malam Pergantian Tahun Momentum Hijrah

Pergantian tahun harus jadi momentum peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Friska Yolanda
Tabligh Akbar Akhir Tahun Republika.
Foto: Nico Kurnia Jati.
Tabligh Akbar Akhir Tahun Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Malam tahun baru sudah tidak lagi lumrah diperingati foya-foya. Kini, malam tahun baru, baik hijriah maupun masehi, mulai terbiasa diperingatan sebagai momentum hijrah.

Ketua Takmir Masjid Al Furqon Yogyakarta, Ustaz Fahmi Muqoddas mengatakan, inti tahun baru merupakan pergantian tahun. Dalam konteks Islam, pergantian menjadi bagian dari hijrah.

"Hijrah dari suasana, situasi dan kondisi yang belum bagus menuju kepada situasi dan kondisi yang lebih bagus," kata Fahmi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (27/12) sore.

Itu berarti, inti dari pergantian tahun harus berusaha meningkatkan satu kualitas sumber daya manusia untuk menjadi manusia yang unggul. Hal itu sesuai firman Allah SWT, sebagai umat terbaik yang terlahir untuk manusia.

Ia mengingatkan, posisi terbaik itu menghadirkan tugas untuk amar maruf nahi munkar. Bahkan, jika kembali kepada hadits, Rasulullah SAW membiasakan untuk hijrah dari perang yang kecil kepada perang yang besar, melawan hawa nafsu.

Untuk itu, perpindahan tahun harus dipahami dalam konteks peningkatan kualitas sumber daya manusia. Utamanya, manusia yang religius, manusia Muslim, generasi yang furqoni atau mampu melakukan pembedaan antara yang haq dan yang batil.

Hal itu pula yang membuat Masjid Al Furqon, turut serta bersama Republika menggelar Tabligh Akbar. Tujuannya, mengambil satu momentum tahun baru untuk melakukan tiga pusat kegiatan.

Pertama ibadah atau hubungan manusia kepada Allah, kedua sebagai majelis taklim yang memberi pencerahan kepada umat yang membuat masjid miliki fungsi edukatif. Terakhir, masjid sebagai wadah pemberdayaan umat.

"Pemberdayaan sisi kesehatan, ekonomi, sosial, dan memberikan lingkungan punya satu kesadaran bersama," ujar Fahmi.

Senada, Kepala Perwakilan Republika DIY, Jateng dan Jatim, Hariyadi Bambang Susanto menuturkan, Tabligh Akbar akan dibalut dalam gelaran akbar Festival Republik 2018. Salah satu kegiatannya yaitu donor darah dan check up kesehatan.

Lalu, ada jumpa penulis buku bersama Hanum Rais, sharing hijrah bareng Ustaz Cahyo Ahmad Irysad dan Ustaz Hawaariyun. Ada pula sharing session bersama sosok Toni Bodaz Tatto tentang makna hijrah.

Untuk Tabligh Akbar bersama Ustaz Yunahar Ilyas, Ustaz Yoppy Alghifari, Ustaz Aditya Abdurrahman dan Ustaz Akbar Nazari Muhammad. Ada pula muhasabah bersama Novel Windu dan sharing bersama Puput Melati.

"Gelaran itu akan dimeriahkan penampilan nasyid Aleehya dan doorprize utama paket umroh grais," kata Bambang.

Festival Republik 2018 di Masjid Al Furqon, Nitikan Baru, Yogyakarta, akan berlangsung mulai 13.00-23.30 WIB. Gelaran itu terbuka untuk umum dan jamaah dapat menikmati festival makanan yang tersedia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement