Kamis 20 Dec 2018 14:00 WIB

RS Haji Jakarta Resmi Jadi Milik Kemenag

Kemenag akan mengubah status RS Haji dari PT menjadi Badan Layanan Usaha

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Rumah Sakit Haji Pondok Gede Jakarta Timur.
Foto: wikipedia
Rumah Sakit Haji Pondok Gede Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit (RS) Haji Jakarta kini telah resmi dimiliki oleh Kementerian Agama (Kemenag). Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan ke depan Kemenag akan mengubah status RS Haji Jakarta yang semula Perseroan Terbatas (PT) menjadi Badan Layanan Usaha (BLU).

Keputusan perubahan status ini diungkapkan Menag ketika membuka Rapat Kerja Rumah Sakit Haji Jakarta yang bertempat di Cisarua, Bogor. "RS Haji Jakarta saat ini sudah menjadi milik Kementerian Agama. Tentunya sebagai pemilik, bertanggung jawab terhadap masa depan keberlangsungan pelayanan Rumah Sakit dalam menghadapi tantangan dunia perumahsakitan ke depan," ujar Menag dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Kamis (20/12).

Menag mengatakan bahwa ia telah meminta pada Sekretaris Jenderal Kemenag beserta jajaran di bawahnya untuk bekerjasama dengan Komisaris dan manajemen RS guna segera memproses pembubaran dan likuidasi PT RS Haji Jakarta dan menjadikan RS Haji Jakarta sebagai UPT di bawah Direktorat Jenderal PHU.

"Juga secara simultan memproses pengajuan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) kepada Kementerian Keuangan," ujar Menag Lukman kepada 109 peserta Raker.

 

Ia pun mengapresiasi rapat kerja yang baru digelar untuk pertama kalinya oleh RS Haji Jakarta. Menurutnya pelaksanaan Rapat Kerja merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi setiap organisasi. Terlebih RS Haji Jakarta yang saat ini akan menuju masa peralihan badan hukum, dari Perseroan Terbatas (PT) menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT).

"Saya sangat mendukung agar pelaksanaan raker ini dapat segera mewujudkan UPT RS Haji Jakarta, sehingga menjadi lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta jamaah haji dan umrah," imbuh  Menag.

Menag berharap RS Haji dapat menumbuhkan kesadaran dalam diri masyarakat agar menjadikan RS Haji sebagai rujukan ketika membutuhkan layanan kesehatan, tidak hanya sebatas calon jamaah haji dan umrah saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement