Senin 10 Dec 2018 17:45 WIB

Kemenag Terima Manuskrip Kuno

Manuskrip Alquran ratusan tahun itu diserahkan pencinta manuskrip asal Sidoarjo.

Rep: Novita Intan/ Red: Andi Nur Aminah
Kolektor dan pencinta manuskrip Nusantara asal Sidoarjo, Jawa Timur, Erwin Dian Rosyidi menyerahkan sembilan mushaf dan manuskrip kuno ke Bayt Alquran dan Musemum Istiqlal (BQMI) Lajnah Pentashihan Mushad Alquran (LPMQ) Kementerian Agama.
Foto: dok. Kemenag
Kolektor dan pencinta manuskrip Nusantara asal Sidoarjo, Jawa Timur, Erwin Dian Rosyidi menyerahkan sembilan mushaf dan manuskrip kuno ke Bayt Alquran dan Musemum Istiqlal (BQMI) Lajnah Pentashihan Mushad Alquran (LPMQ) Kementerian Agama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menerima manuskrip Alquran ratusan tahun dari pencinta manuskrip Nusantara asal Sidoarjo, Erwin Dian Rosyidi. Manuskrip tersebut diserahkan kepada Kepala Seksi Koleksi dan Pameran BQMI Saifuddin di Sidoarjo.

Penyerahan dilakukan bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Menurut Erwin, momen Maulid dipilihnya karena penyerahan manuskrip ini sekaligus menjadi ekspresi kecintaan dirinya kepada Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga

Sebanyak sembilan manuskrip itu terdiri atas enam mushaf Alquran Kuno, dan tiga manuskrip kitab-kitab keislaman. Terdapat dua mushaf kuno yang sangat indah, penuh dengan taburan ornamen dan penanda ayat yang digoreskan dari emas prada.

“Saya berharap, gerakan penyelamatan manuskrip ini diikuti masyarakat lain, mengingat luar biasa banyaknya manuskrip di masyarakat yang kini sudah hancur. Sebagian, ada juga yang dijual ke luar negeri, terutama ke negeri tetangga,” tuturnya seperti dilansir dari laman Kemenag, Senin (10/12).

Menurutnya, manuskrip adalah peninggalan leluhur bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya. Sehingga diharapkan pemerintah lebih meningkatkan perhatiannya terhadap keamanan dan kelestarian barang-barang langka tersebut.

Sementara itu Kepala Seksi Koleksi dan Pameran BQMI Saifuddin mengapresiasi Erwin atas kepeduliaannya yang tinggi kepada kelestarian manuskrip nusantara. Menurutnya, apa yang dilakukan Erwin menjadi bagian dari gerakan penyelamatan manuskrip Nusantara. “Manuskrip-manuskrip ini akan dikonservasi dan digitalisasi terlebih dahulu agar bisa diakses lebih mudah oleh generasi bangsa di masa mendatang. Selanjutnya, manuskrip ini juga akan dipamerkan di Bayt Alquran dan Museum Istiqlal,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement