Selasa 27 Nov 2018 15:41 WIB

Ratusan Orang Kalimantan Hapus Tato di Roadshow IMS

Ada yang merasa shalatnya kurang sempurna karena masih memiliki tato.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Kegiatan hapus tato gratis (Ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Kegiatan hapus tato gratis (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Medical Service (IMS) melakukan roadshow di Kalimantan Timur selama November 2018. Roadshow yang mengusung tema "Hijrah Sekali Istiqomah Selamanya" di Kalimantan Timur telah membantu sekitar 250 orang yang ingin menghapus tatonya.

"Saat roadshow di Balikpapan, IMS membantu sekitar 150 orang yang ingin menghapus tato, di Samarinda membantu 100 orang yang ingin menghapus tato dan proses penghapusan tato di Samarinda masih berlangsung," kata Direktur IMS, Imron Faizin, kepada Republika.co.id, Selasa (27/11).  

Imron menyampaikan, mobil hijrah yang memberikan layanan hapus tato roadshow diadakan di Balikpapan pada 17-19 November, Gunung Tembak pada 20-25 November, Samarinda pada 27-28 November, dan di Botang pada 30 November-1 Desember 2018. Sebelumnya, sebanyak sekitar 500 orang sahabat hijrah di Kalimantan Timur telah mendaftar jadi peserta hapus tato.

Dia menceritakan, kegiatan roadshow IMS di Balikpapan mendapatkan respons yang besar dari masyarakat. Berbagai alasan menghapus tato disampaikan mereka kepada IMS. Ada yang merasa shalatnya kurang sempurna karena masih memiliki tato, banyak juga yang menghapus tato karena ingin menikah dan bersih dari tato saat berumah tangga.

Dikatakan dia, ada juga orang tua yang ditegur anaknya karena memiliki tato. "Seperti yang disampaikan Putri (27 tahun), wanita asal Balikpapan itu mengatakan bahwa dirinya malu karena kerap ditanya anaknya yang menginjak usia enam tahun," ujarnya.

Hal serupa juga diungkapkan Hartono (43). Dia menghapus tato karena akan melaksanakan ibadah umrah. Sebenarnya, dia sudah lama diajak ke Tanah Suci oleh keluarganya. Tapi, ia selalu menolak karena masih ada tato pada tubuhnya. "Saya ingin sempurna dan bersih (dari tato) saat sujud di Tanah Suci dan selama masih ada tato saya masih menganggap belum sempurna," kata Hartono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement