Rabu 31 Oct 2018 16:48 WIB

MUI Sosialisasi Musik Islami Bagi Generasi Milenial

Alunan musik Islami merupakan ungkapan bahasa jiwa dan hati nurani.

Rep: Novita Intan/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid (kanan).
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Pembinaan Seni dan Budaya Islam menyelenggarakan Halaqah Seni dan Budaya Islam. Kegiatan ini bertujuan menghidupkan seni budaya, khususnya musik bernuansa Islam, melalui pesan dakwah.

Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid mengatakan, alunan musik Islami merupakan ungkapan bahasa jiwa dan hati nulari. “Musik mampu membuat tenang, dan fisioterapi dan terapi musik Islami mendapatkan efeknya berupa kebaikan,” ujarnya saat acara Meeting Forum Ulama dan Musisi di Aula MUI Pusat, Rabu (31/10).

Menurutnya, musik bernuasan Islami merupakan bentuk media dakwah. Hanya saja, saat ini menyosialisasikan alunan musik Islami tidak mudah di tengah era generasi milenial. “Ini merupakan tantangan dakwah karena sudah berbeda banyak. Dulu dakwah dari podium ke podium, tapi sekarang melalui siber, jangkauan membuat kemasannya sangat terbuka pada teknologi, terkoneksi satu dengan lain,” ucapnya.

Zainut mengatakan, lalu bagaimana kita mengemasi musik Islami melalui pesan dakwah? Dia menjelaskam, mengemasnya bisa dengan media sosial lain sehingga musik menjadi media dakwah.

Untuk itu, melalui kegiatan halaqah ini diharapkan musik bernuansa Islami dapat dikemas secara visual untuk tujuan berdakwah. “Saya mencontohkan Ramadhan tahun lalu sebuah grup musik gambus tiba-tiba menjadi viral dan sangat terkenal, baik dalam dan luar negeri, tidak bisa disangka dakwah melalui musik sangat penting,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement