Selasa 30 Oct 2018 22:25 WIB

Masuki Musim Hujan, DMI Percepat Bangun Masjid di Palu

Pembangunan terbagi dua tahap. Tahap pertama 30 unit dan tahap kedua 70 unit.

Kondisi Masjid Argam Bab Al Rahman atau masjid terapung di Pantai Talise, Palu pasca diguncang gempa dan diterjang tsunami pada 28 September 2018. Masjid ini juga dikenal dengan masjid kubah tujuh warana, putih, ungu, biro, orange, merah, hijau, kuning.
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Kondisi Masjid Argam Bab Al Rahman atau masjid terapung di Pantai Talise, Palu pasca diguncang gempa dan diterjang tsunami pada 28 September 2018. Masjid ini juga dikenal dengan masjid kubah tujuh warana, putih, ungu, biro, orange, merah, hijau, kuning.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA— Dewan Masjid Indonesia (DMI) membangun sebanyak 100 masjid sementara atau semi permanen di wilayah terdampak gempa tsunami dan lekuifaksi di Palu, Sigi, Donggala (Pasigala) dan Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. 

"Kami segera membangun masjid menggunakan baja ringan dan spandek,” kata Koordinator Pembangunan Masjid DMI, Yadi Jentak, Selasa (30/10). 

Dia menjelaskan, bahan-bahan tersebut dibeli di Makassar dan dibawa ke Sulteng pada Selasa. “Kami sengaja membeli bahan di Makassar agar cepat tiba di sana," kata dia. 

Dia mengatakan, Ketua DMI HM Jusuf Kalla telah menginstruksikan segera membangun 100 buah masjid semi permanen di daerah yang terkena dampak gempa dan tsunami. Pembangunan masjid itu terbagi dalam dua tahap, tahap pertama sebanyak 30 unit dan tahap kedua 70 unit.   

Menurut dia, masjid-masjdi ini dibangun hanya bersifat semi permanen, tetapi kualitasnya tidak kalah dengan masjid permanen, karena akan menggunakan bahan kualitas terbaik.

Selain itu, tambah Yadi, masjid ini akan dilengkapi dengan karpet agar jamaah menjadi lebih khusyuk saat shalat, serta akan dilengkapi dengan pengeras suara. 

Tidak hanya itu, kata Yadi, atas arahan Wakil Ketua Umum DMI Komjen Pol Syafruddin, pada tahap pertama akan dibangun 30 unit masjid berukuran 10x10 meter sebanyak 10 unit dan ukuran 10x15 meter sebanyak 20 unit. 

"Sekarang sudah mulai masuk musim penghujan, karenanya kita harus bergerak cepat membangun masjid semipermanen, agar mereka tidak kebasahan saat shalat," ujar ajudan pribadi Wapres JK itu. 

Sebelumnya, pascagempa disertai tsunami dan likuifaksi atau pergeseran tanah di daerah Pasigala berdasarkan data Kogasgabpad per 29 Oktober 2018, jumlah korban jiwa mencapai 2.086 orang, rawat jalan 15.414 orang, rawat inap 3.886 orang dan luka sebanyak 4,438 orang. 

Data pengungsi di Palu sebanyak 80.034 orang, Kabupaten Sigi 101.252 orang, Kabupaten Donggala 45.737 orang dan Kabupaten Parigi Moutong 533 orang. Kerusakan ditimbulkan 68.451 unit rumah penduduk, 327 unit masjid, 265 unit sekolah, tiga unit rumah sakit, 168 jalan dan tujuh jembatan serta 362 unit toko.  

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement