Kamis 11 Oct 2018 06:00 WIB

Janji Kemenangan

Para sahabat menjadi saksi nubuwat Rasulullah

Rasulullah
Foto: Pixabay
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada satu ketika, Nafi' bin Utbah pernah bersama dalam Rasulullah SAW dalam satu peperangan. Nabi SAW menemui suatu kaum berbaju wol di dekat suatu bukit. Mereka berdiri sementara Rasulullah SAW duduk.

Dalam hati, Nafi' berkata untuk mendatangi pertemuan tersebut. Dia hendak berdiri di antara mereka dan Rasulullah SAW demi menjaga Rasulullah SAW dari penyerangan. Nafi' pun mengikuti kata hatinya untuk mendatangi dan berdiri di antara mereka. Nafi' lantas menghafal empat kalimat Nabi SAW.

Nabi SAW bersabda: Kalian akan memerangi jazirah Arab lalu Allah menaklukkannya, setelah itu Persia lalu Allah menaklukkannya, kemudian kalian memerangi Romawi lalu Allah menaklukkannya selanjutnya kalian memerangi Dajjal lalu Allah menaklukkannya. Kemudian Nafi berkata: Haji Jabir, kami tidak berpendapat Dajjal muncul hingga Romawi ditaklukkan. (Hadis Riwayat Muslim No 5161).

Nubuwat Nabi terbukti. Pada 642 Masehi, Khalifah Umar mengerahkan pasukan kaum Muslimin untuk menaklukkan Kekai sar an Persia. Jaraknya hanya sepuluh tahun sejak Nabi SAW wafat.

Lantas, pada 674, pasukan kaum Muslimin telah sampai di tembok Konstantinopel untuk memulai kampanye penaklukan terhadap Romawi Timur. Meski pasukan yang dipimpin Yazid bin Muawiyah gagal, namun cita-cita untuk menaklukkan Romawi masih digantung dengan dikuburnya Abu Ayyub al-Anshari di dekat tembok Konstantinopel.

Pada 29 Mei 1453, sultan ketujuh Turki Utsmani, Muhammad al Fatih menaklukkan konstantinopel saat usianya baru 21 tahun.

 

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement