Rabu 10 Oct 2018 13:42 WIB

Menag Lakukan Peletakan Batu Pertama Gedung MILC

MILC merupakan pusat bahasa dan budaya agar lulusan madrasah unggul berbahasa asing.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melakukan peletakan batu pertama Gedung Madrasah International Language Centre (MILC) di Kompleks Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Bantul, Rabu (10/10).
Foto: dok Humas Kementerian Agama DIY
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melakukan peletakan batu pertama Gedung Madrasah International Language Centre (MILC) di Kompleks Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Bantul, Rabu (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin didampingi Sekda DIY Gatot Saptadi melakukan peletakan batu pertama Gedung Madrasah International Language Centre (MILC) Rabu (10/10). Gedung ini didirikan oleh Kanwil Kementerian Agama DIY, di Kompleks Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Bantul, Rabu (10/10).

 

Kepala Kanwil Kemenag DIY Muhammad Lutfi Hamid dalam sambutannya mengatakan, MILC merupakan pusat bahasa dan budaya. Sarana tersebut dibangun untuk menyiapkan lulusan madrasah yang unggul dalam berbahasa asing dan kompetitif dalam persaingan global, baik dalam bidang pendidikan maupun komersial.

"MILC merupakan integrasi dari pengembangan bahasa dan juga tahfiz Alquran yang keduanya merupakan fondasi dasar bagi lulusan madrasah yang berdaya saing,” katanya.

 

 

Madrasah merupakan satu platform pendidikan yang memiliki peran strategis dalam menghasilkan alumni yang tidak hanya menguasai ilmu teknologi dan juga ilmu agama. Kemajuan di semua lini kehidupan harus diikuti dengan bertambahnya bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki siswa madrasah.

Salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa saat ini adalah keterampilan berkomunikasi dan berbahasa asing. Hal tersebut sejalan dengan tuntutan sistem pembelajaran abad 21 yang menekankan pada empat poin. Yakni, pengembangan kemampuan komunikasi, kalaborasi, pola pikir yang kritis dan kreatif dengan dukungan teknologi.

Karena itu, ia berharap siswa madrasah yang ikut belajar di MILC sudah siap belajar ke luar negeri sebagai pelajar internasional. Karena itu, pihaknya menargetkan setiap tahun ada 50 siswa yang belajar di MILC dari semua madrasah di DIY.

 

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Kanwil Kemenag DIY membangun MILC. Menurutnya, langkah tersebut merupakan pemberdayaan madrasah yang dapat disinergikan dengan berbagai pihak maupun swasta.

Selain itu, pemberdayaan pendidikan madrasah butuh inovasi. Lukman berharap MILC dapat diduplikasi seluruh kanwil se-Indonesia karena efektif dan efisien. Ia juga mendorong siswa madrasah untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri.

 

Lutfi mengatakan, kehadiran MILC juga didorong hasil diskusi bersama Vice President Yangzhou Polytechnic College saat berkunjung ke Kanwil Kemenag DIY beberapa waktu lalu. Keterampilan bahasa asing dianggap menjadi faktor dominan terjalinnya komunikasi dan menjadi jembatan dalam memahami pengetahuan baru.

 

Selain itu, dia mengatakan, hasil pengalaman mengirimkan international students pada 2017 dan tahun ini, alumni madrasah yang memiliki kemampuan berbahasa asing bagus akan lebih adaptif ketika belajar di luar negeri. "Kemampuan mengeksplorasi dan berinteraksi dengan siswa dari negara lain juga lebih baik ketimbang lulusan yang tidak memiliki keterampilan berbahasa asing," ungkap Lutfi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement