Senin 08 Oct 2018 16:28 WIB

Lembaga Filantropi Bantu Atasi Konflik Sosial

Lembaga filantropi juga aktif salurkan bantuan pada korban bencana.

Rep: Novita Intan/ Red: Ani Nursalikah
Filantropi Islam (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Filantropi Islam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecekatan gerakan lembaga filantropi di Indonesia dalam merespons bencana alam dinilai mengalami perkembangan cukup signifikan. Bahkan, lembaga filantropi turut membantu mengatasi konflik sosial di Indonesia.

Pengamat Zakat Yusuf Wibisono mengatakan dalam dua atau tiga dekade, gerakan lembaga filantropi di Indonesia sangat positif. “Mereka (lembaga filantropi) sangat cepat dalam menanggulangi bencana alam, bahkan dalam waktu sehari mereka sudah sampai di lokasi bencana. Mereka tidak kenal birokrasi,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (8/10).

Menurutnya, lembaga filantropi juga aktif menyalurkan bantuan secara langsung kepada korban bencana. Hal ini sangat membantu pemerintah dalam menanggulangi bencana terutama tanggap darurat.

“Mereka bisa cepat menyalurkan dana cukup besar sehingga bisa melakukan pertolongan dengan cepat dan mengembalikan perekonomian lokal,” ujarnya.

Ia menyebut, sejak Orde Reformasi 1998, lembaga penghimpun sekaligus pengelola dana sosial dan zakat terus berkembang. Tak hanya lembaga amil zakat yang didirikan pemerintah, lembaga amil zakat yang dibentuk oleh yayasan kian meluas.

“Saat ini lembaga zakat di Indonesia mengalami kemajuan cukup signifikan, terutama pada gerakan penghimpunan dana secara kolektif dan pendayagunaan zakat secara produktif. Hal ini disebabkan mulai munculnya pemahamanan masyarakat mengenai zakat,” ucapnya.

Untuk itu, ia meminta pemerintah dapat membantu memberikan intensif kepada lembaga filantropi. Setidaknya bisa melakukan sinergi antara pemerintah dan lembaga filantropi resmi di Indonesia.

“Menarik jika ada upaya serius dari pemerintah agar potensi lembaga filantropi semakin kuat. Sayang jika bergerak sendiri, pemerintah tidak bisa sinergi,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement