Senin 01 Oct 2018 11:16 WIB

Ceramah Ustaz Abdul Somad Disambut Antusias Warga Kalideres

UAS ingatkan tentang kematian yang bisa datang kapan saja.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Teguh Firmansyah
Ustaz Abdul Somad
Foto: Instagram Ustadz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan Ustaz Abdul Somad di Kampung Gaga Rawa Kompeni RT 003 RW 04 Kamal, Kalideres Jakarta Barat disambut antusias warga sekitar. Kedatangan UAS disambut oleh warga yang sedang memperingati Haul ke ke-5 meninggalnya H Jasam bin H Macang Ahad (30/9) malam.

Ribuan warga yang membeludak di sekitar membuat kepolisian dan TNI hadir di lapangan untuk menjaga keamanan lokasi pengajian. Turut hadir di lokasi, Kasat  Binmas Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Lilik Suharyati, Kapolsek Kalideres, Kompol Pius Ponggeng, Danramil /06 Kalideres Kapten Edy Suroso, dan Kanit Intel Polsek Kalideres Iptu Nuri Ahmadi.

Kapolsek Kalideres Polres Metro Jakarta Barat Kompol Pius Ponggeng mengatakan, acara Haul yang digelar oleh keluarga besar dari Almarhum H Jasam bin H Macang mendapat antusias warga sekitar. Bahkan ada yang berdatangan dari luar Kalideres.

Untuk mengamankan jalannya Haul tersebut, Pius mengerahkan puluhan personilnya yang bekerja sama dengan Koramil Kecamatan Kalideres. "Kami kerahkan puluhan personil untuk mengamankan jalannya acara Haul ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada panitia sehingga acara berjalan kondusif," ujar dia.

Baca juga,  Antusiasnya Warga Ikut Tausyiah Ustaz Abdul Somad.

Selain itu, hadir pula pamong sipil dan tokoh ormas sekitar, yakni Lurah Kamal Abdul Karim Yunus, Korwil FBR Jakarta Barat A Mudjamil, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ihrom KH. Abdurahman Soheh, Ketua Bidang Hisbah FPI Jakarta Barat, Ust. H. Hamdani.

Dalam ceramahnya, Ustaz Abdul Somad menerangkan, tujuan haul adalah belajar dari kematian. Manusia yang hidup agar selalu ingat akan kematian yang bisa datang kapan saja, baik kepada pejabat, kaya, miskin semua pasti akan datang saat kematian itu tiba.

"Ketika manusia meninggal maka putus semua amal taqlifnya (nyata) perkaranya, kecuali yang senantia berdoa, dan membacakan Alquran, shadaqah, serta Ilmu yang bermanfaat kepadanya dari yang hidup kepada yang meninggal," ucap  UAS.

Oleh karena itu, lanjut Abdul Somad, bagi setiap orang tua yang mengajarkan anaknya dan kepada siapapun berupa kebaikan, maka pahala kebaikan walaupun sudah meninggal. "Begitu juga sebaliknya apabila yang diajarkan itu keburukan, maka selama itu dosa yang dibuat oleh yang diajarkan, mengalir dosa dari dosa keburukan itu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement