Senin 24 Sep 2018 16:17 WIB

Pemuda Islam Harus Bersedia Menjaga Masa Depan Indonesia

Syafruddin ajak mahasiswa Indonesia di Timteng pascalulus agar kembali ke Indonesia

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri PAN-RB yang juga Wakil Ketua Umum DMI, Komjen Polisi Syafruddin menemui pemuda Islam Indonesia atau Diaspora Indonesia dari Mesir, Arab Saudi, Libanon, Sudan, Maroko, Tunisia, Libya dan Yaman di Madinah, Arab Saudi pada Senin (24/9).
Foto: dok. DMI
Menteri PAN-RB yang juga Wakil Ketua Umum DMI, Komjen Polisi Syafruddin menemui pemuda Islam Indonesia atau Diaspora Indonesia dari Mesir, Arab Saudi, Libanon, Sudan, Maroko, Tunisia, Libya dan Yaman di Madinah, Arab Saudi pada Senin (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Komjen Polisi Syafruddin menemui pemuda Islam Indonesia atau Diaspora Indonesia di Madinah, Arab Saudi, Senin (24/9). Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menemui pemuda Islam Indonesia dari Mesir, Arab Saudi, Libanon, Sudan, Maroko, Tunisia, Libya dan Yaman.

Dalam pertemuan tersebut, Syafruddin mengajak mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di negara-negara Islam untuk kembali ke Negara dan Bangsa Indonesia setelah lulus. Mereka diajak kembali ke Indonesia untuk menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). "Pemuda Islam harus bersedia diri untuk mengambil tanggungjawab menjaga masa depan Indonesia," kata Syafruddin melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (24/9).

Ia menyampaikan, pihaknya yakin teman-teman yang sedang belajar di Timur Tengah akan menjadi pemimpin Indonesia di masa depan. Para pelajar Indonesia yang sedang belajar ilmu agama Islam adalah pemuda yang berwawasan luas.

Dia berharap, para pelajar Indonesia di Timur Tengah dapat kembali ke Indonesia untuk mengabdikan dirinya. Mereka diharapkan bisa menjadi tenaga profesional, pegawai negeri dan pekerja swasta.

 

Syafruddin mengatakan, para pelajar Indonesia juga diharapkan aktif dalam kegiatan sosial keagamaan. Salah satunya bisa menjadi pengurus masjid di Indonesia. Tujuannya untuk memastikan terjadinya proses regenerasi di masjid-masjid.

"Masjid kita di Indonesia berjumlah sekitar 800 ribu terbesar di dunia. Sehingga dibutuhkan banyak orang untuk ikut terlibat langsung dalam mewujudkan visi bersama Dewan Masjid Indonesia yakni memakmurkan dan dimakmurkan masjid," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement