Selasa 11 Sep 2018 06:50 WIB

Narapidana se-Indonesia Deklarasi Hapus Buta Huruf Alquran

Seluruh napi bertekad membaca dan mempelajari Alquran.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Mengaji dan membaca ALquran setelah Shalat (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Mengaji dan membaca ALquran setelah Shalat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan tahanan beragama Islam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) seluruh Indonesia melaksanakan kegiatan Doa Bersama dan Deklarasi Hapus Buta Huruf Alquran secara serentak, Senin (10/9). Acara ini juga bertepatan dalam menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah yang jatuh pada Selasa (11/9).

"Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai resolusi awal memulai catatan pahala diawal Tahun Baru Islam ini. Dengan niat tulus dan ikhlas, kita semua berharap menjadi insan Illahi yang lebih baik dan bertaqwa," ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS), Sri Puguh Budi Utami dalam keterangan pers, Senin (10/9).

Deklarasi “Hapus Buta Huruf Alquran merupakan wujud kesadaran akan pentingnya membaca Alquran. Selain itu, edukasi melek huruf Alquran yang menjadi bagian dalam deklarasi tersebut juga merupakan pelaksanaan program pembinaan kepribadian dalam bentuk pendidikan spritual sekaligus pendidikan intelektual yang diwajibkan bagi WBP beragama Islam.

Dalam deklarasi yang dilakukan oleh seluruh WBP beragama Islam tersebut, para WBP bertekad untuk belajar membaca, menulis dan memahami Alquran, menjalankan seluruh kewajiban ibadah agama Islam dengan baik dan benar serta mengikuti seluruh program pembinaan dengan baik sesuai aturan yang berlaku.

Selain deklarasi tersebut, acara juga dirangkaikan dengan doa bersama, penyerahan Alquran kepada WBP serta tausiyah tentang Iqra dan Fadhilah Membaca Alquran.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi, Harus Sulianto, menegaskan kegiatan hari ini diharapkan dapat menjadi bekal keimanan hingga saatnya warga binaan kembali masyarakat. "Bukan hanya tentang pendidikan keagamaan, tetapi juga mengasah tingkat intelektual mereka dengan mampu membaca Alquran dengan baik dan benar," ujarnya.

Adapun kegiatan doa bersama dan deklarasi hapus buta huruf Alquran yang dilaksanakan tersebut merupakan wujud Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) untuk terus berkomitmen mendukung program Nawacita dalam hal meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, melakukan revolusi karakter bangsa, memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui berbagai program pembinaan bagi WBP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement