Rabu 01 Aug 2018 15:17 WIB

Muhammadiyah Berharap Tahun Politik Berjalan Damai

Menjaga persatuan dan kesatuan dikedepankan dalam melalui tahun politik

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Haedar Nashir
Foto: Dok: UMJ
Haedar Nashir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) Indonesia, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta agar selama tahun politik ini dapat berjalan dengan damai.

Permintaan ini pun khusus ia berikan bagi calon-calon pemimpin Indonesia yang ke depannya akan menjalani kontestasi. Pun kepada para pendukung calon tersebut, Nashir berharap untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

"Yang penting adalah menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengutamakan kepentingan bersama. Jangan sampai politik primordial dengan mengatasnamakan apapun baik agama, tokoh agama, dan kedaerahan dibawa pada politik sempit," ujarnya, Selasa (31/7).

Nashir menyebut isi politik itu sangat luas. Salah satunya mengenai bagaimana suatu negara diatur.

Di Indonesia sendiri yang mengatur negara sudah dibagi menjadi beberapa tingkatan baik eksekutif, legislatif, hingga yudikatif. Mereka-mereka ini yang kemudian bertugas mengurus negara sesuai kemampuan dan tugasnya.

Politik juga berbicara mengenai penyusunan kebijakan. Misalnya untuk masalah-masalah umum seperti jaminan kesehatan dan sosial, kesejahteraan, pendidikan, dan kenaikan gaji.

"Terakhir ada kebajikan publik. Dalam politik ini harus ada dan membawa kebaikan, bagi bersama. Jika kemudian ada yang membuat politik terlihat kejam dan kotor, maka ini penyimpangan," ucap Nashir.

Mengutip dari Ibnu Khoir, Nashir menyebut politik didefinisikan sebagai mendekatkan kebaikan dan menjauhkan keburukan. Politik yang menghalalkan segala macam cara untuk menang, itu tidak baik.

"Nah yang ada sekarang batas baik dan tidak menjadi nisbi, tidak terlihat. Dan yang terjadi politik ini sangat pragmatis atau hanya nilai guna," lanjutnya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah ini pun menegaskan siapapun pemimpinnya, yang penting bisa menjaga persatuan dan kesatuan. Terlebih mampu mengutamakan kepentingan bersama bukan golongan atau partainya saja.

Mengenai hasil rekomendasi Ijtima Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) yang akan mengusung Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Nashir menyerahkan sepenuhnya pada sosok tersebut.

Termasuk untuk pasangan calon wakil presiden yang akan ditunjuk Joko Widodo, Nashir menilai Jokowi tahu apa yanh dia inginkan.

"Pak Jokowi pasti punya pilihan masing-masing dan sudah menimbang dengan baik. Tapi utamakan kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement