Kamis 26 Jul 2018 23:59 WIB

ICMI Ajak Masyarakat Indonesia Jaga Persatuan

ICMI meminta setiap pihak bekerja sama dalam hal ketakwaan

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie memberikan paparanya saat acara Diskusi Dialektika ICMI di Kantor Pusat ICMI, Jakarta, Rabu (11/7).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie memberikan paparanya saat acara Diskusi Dialektika ICMI di Kantor Pusat ICMI, Jakarta, Rabu (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Prof Jimly Asshidiqie mengajak masyarakat Indonesia menjaga persatuan. Ia berharap ketegangan yang terjadi saat ini segera disudahi.

Menurut Jimly, ketegangan tersebut disebabkan oleh dinamika politik dan perkembangan media sosial. Situasi seperti ini tidak pernah terjadi dalam lima tahun lalu.

"Maka spirit persatuan harus diperkuat," ujar Jimly dalam sambutannya pada acara Silaturahim fan Halal Bi Halal Kebangsaan ICMI, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (26/7).

Ia berpendapat perkembangan media sosial membuat perubahan cara pandang masyarakat. Disitu terdapat kebebasan menghujat dan menilai terhadap kelompok tertentu. Disatu sisi masyarakat mudah terbawa perasaan karena hujatan dan penilaian di medsos.

Akibatnya permusuhan semakin deras yang disebabkan saling menghujat di medsos. Menurutnya, hal ini terjadi karena masyarakat Indonesia belum mampu mengelola perkembangan teknologi. "Kuncinya jangan Baper," kata Jimly menjelaskan kunci menghadapi situasi tersebut.

Agama, lanjutnya, mengajarkan kepada manusia agar tidak bekerja sama dalam hal perbuatan dosa. Melainkan agama menyerukan untuk bekerja sama dalam hal ketakwaan.

Situasi ini, Jimly menuturkan, tidak hanya terjadi di Indonesia, namun di banyak negara di dunia. Penurunan tatanan berdemokrasi pun turun akibat ujaran kebencian yang semakin parah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement