Sabtu 05 May 2018 14:26 WIB

TGB Sebut Pesantren Sebagai Benteng Pertahanan Bangsa

Pesantren adalah tempat anak bangsa dididik dengan nilai mulia dan ilmu yang mumpuni.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi bersilaturahmi ke kediaman ulama kharismatik Banten, KH Abuya Murtadho Dimyati di Cidahu, Pandeglang, Banten, pada Kamis (3/5) malam (Ilustrasi).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi bersilaturahmi ke kediaman ulama kharismatik Banten, KH Abuya Murtadho Dimyati di Cidahu, Pandeglang, Banten, pada Kamis (3/5) malam (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pondok pesantren Modern Daar El Istiqomah, Kota Serang, Banten, bekerja sama dengan Organisasi Alumni Al Azhar Indonesia dan Internasional mengadakan kuliah Subuh. Kegiatan ini mengambil tema "Pesantren Benteng Pertahanan Umat", bertempat di Masjid Abu Hurairah kompleks Ponpes Modern Daar El Istiqomah. Gubernur NTB Muhamamd Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) pun diundang untuk mengisi kuliah umum yang juga dihadiri Wali Kota Serang Haerul Jaman.

 

Pimpinan Ponpes Modern Daar El Istiqomah KH Sulaeman Ma'ruf mengatakan, TGB diundang untuk memotivasi para santri yang ada di Daar El Istiqomah. "Beliau adalah contoh dari Umara yang juga Ulama. Kami undang untuk memberikan semangat pada anak-anak santri kami," kata Sulaeman.

 

Pada tausiyahnya di hadapan para santri, TGB mengatakan, pesantren adalah tempat anak bangsa dididik dengan nilai-nilai yang mulia serta ilmu yang mumpuni. Dengan nilai yang mulia dan ilmu tersebut, maka pondok pesantren menjadi benteng pertahanan yang kuat bagi bangsa dan umat. 

 

Apalagi jumlah Pesantren di Indonesia itu mencapai puluhan ribu. Sehingga, ada sekian juta anak bangsa menuntut ilmu di pesantren, tapi sedikit sekali yang tawuran. 

 

"Karena di pondok pesantren itu ditanamkan nilai. Sehingga kontestasi, persaingan hanya dilakukan untuk kebaikan. Fasthabiqul khairat," kata TGB. 

 

TGB menyebutkan, zaman sekarang ini sebagai jaman yang cepat berubah. Menurut para ahli, papar TGB, menghadapi zaman yang cepat berubah ini dibutuhkan sikap resiliensi atau daya tahan yang tinggi. Hal ini diajarkan di pesantren. 

 

"Para santri di ponpes diajarkan kesederhanaan dan keistiqomahan. Sumber daya insani di pesantren adalah mereka yang siap dalam keadaan apapun. Diajak susah siap. Apalagi diajak senang," ucapnya.

 

TGB mengajak seluruh keluarga pondok pesantren untuk bersyukur karena telah menjadi bagian pesantren. Karena, bangsa ini bisa berdiri tegak juga berkat kesungguhan dan kegigihan para ulama dan santri memperjuangkan kemerdekaan itu.

 

"Wajib bagi para santri untuk meneladani perjuangan para ulama terdahulu dengan terus menjaga dan mempertahankan bangsa ini," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement