Selasa 03 Apr 2018 07:09 WIB

MUI Papua Kutuk Keras Puisi Provokasi Sukmawati

Puisi Sukmawati dinilai bernuansa SARA.

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Sukmawati Sukarnoputri
Foto: Edwin/Republika
Sukmawati Sukarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Saiful Islam Payage mengutuk puisi "Ibu Indonesia" yang ditulis putri proklamator Bung Karno, Sukmawati. Pasalnya, puisi tersebut dianggap berbau Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA).

"MUI Papua mengutuk keras atas puisi yang provokatif Sukmawati," ujar Kiai Saiful kepada Republika.co.id, Senin (2/4).

Karena itu, ulama asli Papua ini pun mendorong agar MUI pusat mengambil langkah hukum untuk menindaklanjuti puisi Sukmawati tersebut karena dalam puisinya menyinggung tentang syariat Islam. "Mendorong MUI pusat untuk mengambil proses hukum di Indonesia," ucapnya.

Kiai Saiful menuturkan, masalah-masalah syariat Islam yang sudah ditetapkan oleh Allah tidak bisa dihalang-halangi oleh siapa pun karena syariat itu merupakan sesuatu yang sangat penting dalam ajaran Islam. Karena itu, menurut dia, Indonesia dan agama Islam itu tidak bisa dilepaskan.

"Agama dan negara itu sudah clear, sudah selesai, bahwa kita bangsa Indonesia mempunyai dasar Pancasila. Sila yang pertama itu Ketuhanan yang Maha Esa," katanya.

Artinya, lanjut dia, orang Indonesia itu tidak boleh ateis ataupun komunis dan menganut paham yang tidak mengakui adanya tuhan yang esa. Selain itu, menurut dia, masyarakat juga tidak perlu lagi mempermasalahkan hal-hal yang sifatnya berbau formalitas agama.

"Sekarang itu bagaimana kita berpikir bagaimana mamajukan bangsa Indonesia ini lahir dan batin," jelasnya.

Puisi Sukmawati yang menjadi polemik ini ditulis dan dibacakan Sukmawati dalam acara "Indonesian Fashion Week" menyambut 29 tahun karya Anne Avantie. Sejumlah tokoh wanita Indonesia hadir dalam kegiatan itu, seperti Titiek Puspa, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, juga Ibu Shinta Abdurrahman Wahid.

Berikut puisi Sukmawati yang kontroversial:

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam

Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah

Lebih cantik dari cadar dirimu

Gerai tekukan rambutnya suci

Sesuci kain pembungkus ujudmu

Rasa ciptanya sangatlah beraneka

Menyatu dengan kodrat alam sekitar

Jari jemarinya berbau getah hutan

Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia

Saat penglihatanmu semakin asing

Supaya kau dapat mengingat

Kecantikan asli dari bangsamu

Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif

Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam

Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok

Lebih merdu dari alunan adzan mu

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah

Semurni irama puja kepada Illahi

Nafas doanya berpadu cipta

Helai demi helai benang tertenun

Lelehan demi lelehan damar mengalun

Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia

Saat pandanganmu semakin pudar

Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu

Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement