Sabtu 10 Mar 2018 00:34 WIB

Ustaz Tengku Zulkarnain: Umat Islam Wajib Jaga NKRI

Negara dinilai telah memberikan kebebasan warganya menjalankan ibadah.

Ustaz Tengku Zulkarnaen saat membawakan ceramah pada Dzikir Nasional di Masjid At-Tin, Jakarta, Selasa (31/12).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ustaz Tengku Zulkarnaen saat membawakan ceramah pada Dzikir Nasional di Masjid At-Tin, Jakarta, Selasa (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Tengku Zulkarnain memberikan kuliah umum di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendarì, Sultra. Jumat (10/3).

Pada kuliah umum tersebut mengambil tema Internalisasi Nilai Keimanan dan Ketaqwaan dalam perspektif Berbangsa dan Bernegara

"Umat Islam di Indonesia wajib mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebab negara telah memberikan perlindungan terhadap umat Islam dalam menjalankan ajaran agamanya," kata Tengku Zulkarnain dihadapan peserta kuliah umum.

Menurutnya, tidak ada alasan bagi umat Islam untuk tidak berterima kasih kepada negara yang telah memberikan kebebasan dalam menjalankan agamanya.

"Salah satu contoh bahwa negara ini menghormati hak-hak kita dalam melaksanakan ajaran agama adalah saat ASN melaksanakan ibadah haji, negara memberikan cuti sampai 40 hari, coba kalau ke negara lain apakah seperti itu," katanya.

Mantan dosen linguistik pada Universitas Sumatera Utara ini secara lugas juga mengingatkan agar senantiasa menghargai keberagaman dengan cara tidak saling mencampuri urusan agama lain.

"Biarkanlah agama lain menjalankan keyakinannya, tidak usah kita saling mengurusi, negeri ini akan aman jika kita fokus dengan internal agama kita masing-masing," ujarnya.

Ia menambahkan, umat Islam hendaknya fokus melakukan internalisasi nilai keteladanan dari Rasulullah Saw dalam kehidupan sehari-hari agar senantiasa mendapatkan hasanah dan mahabbah dari tuhan.

Kegiatan kuliah umum dibuka oleh Rektor IAIN Kendari, Nur Alim. Dalam sambutannya, ia mengatakan, kehadiran tokoh yang cukup populer di media massa ini, memberikan alternatif perspektif dan pengembangan wawasan terkait perbedaan pemahaman dalam berbagai aspek kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.

Rektor menegaskan, civitas IAIN Kendari sendiri memiliki toleransi tinggi terhadap perbedaan. "Ajaran agama Islam itu seragam, tetapi pengamalannya beragam tergantung pemahamannya, sepanjang tidak bertentangan dengan aqidah dan konstitusi maka kita perlu menghargai perbedaan," katanya.

Kuliah umum yang dipandu oleh Direktur Pascasarjana IAIN Kendari, Supriyanto, dihadiri oleh sekitar 500 orang yang terdiri dari dosen, karyawan dan mahasiswa IAIN Kendari, para aktifis organisasi keagamaan dan sejumlah tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement