Jumat 02 Feb 2018 13:49 WIB

Kawal Kasus Ustaz Prawoto, Persis Bentuk Tim Investigasi

Apalar kepolisian harus menegakkan hukum secara adil dan transparan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum PP Persis KH Aceng Zakaria.
Foto: Darmawan/Republika
Ketua Umum PP Persis KH Aceng Zakaria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) akan membuat tim investigasi internal jamiyah untuk mengawal proses penyidikan atas kasus penganiayaan yang berujung meninggalnya Komandan Operasional Brigade PP Persis, Ustaz Prawoto. Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Ketua Umum PP Persis, KH Aceng Zakaria, segenap lembaga dan pimpinan Persis merasakan duka yang mendalam atas kehilangan putra terbaik mereka, yang telah memberikan dedikasi luar biasa pada Jihad Jamiyah.

"Kami mengutuk dengan keras penganiayaan ini, dan kepada aparat penegak hukum (kepolisian) agar mengusut sampai tuntas, dan menegakkan hukum secara adil dan transparan," demikian pernyataan pimpinan Persis, dalam keterangan rilis yang diterima Republika.co.id, dari Sekum PP Persis, Haris Muslim, Jumat (2/2).

Selain itu, pimpinan Persis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap keluarga besar Persis dan seluruh kaum Muslimin Indonesia atas do'a dan perhatian mereka yang besar terhadap kasus ini. Ustaz Prawoto dianiaya secara brutal oleh pelaku yang merupakan tetangga korban berinisial Mc pada pukul 6 pagi WIB, Kamis (1/2).

Penganiayaan brutal tersebut dilakukan dengan menggunakan senjata tumpul (linggis). Akibatnya, korban mengalami luka parah di bagian kepala dan tangan. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Avicenna, kemudian dipindah ke RS Santosa Kopo. Hingga akhirnya, korban meninggal dunia pada Kamis sore.

Almarhum meninggal dalam usia 44 tahun dan meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Anak pertama berusia 13 tahun dan anak kedua masih bayi.

"Khusus kepada keluarga, terutama istri dan putra almarhum, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya Semoga almarhum diterima amal ibadahnya dan diampuni khilafnya, keluarga diberikan kesabaran."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement