Sabtu 13 Jan 2018 12:13 WIB

Diperlukan Kompetensi Dalam Pencatatan Keuangan Masjid

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Subarkah
Republika menggelar pelatihan akuntansi masjid di Kantor Republika, Jakarta, Sabtu (13/1).
Foto: Silvy Dian Setiawan
Republika menggelar pelatihan akuntansi masjid di Kantor Republika, Jakarta, Sabtu (13/1).

REPUBLIKA.CO.ID, 

JAKARTA--Pelatihan akuntansi masjid kembali digelar oleh Republika, yang berlangsung di Gedung Republika, Jakarta, Sabtu (13/1). Pelatihan yersebut merupakan pelatihan ketujuh yang digelar Republika sejak Desember 2016 lalu.

Pelatihan kali ini bertemakan 'Meningkatkan Potensi Kepengurusan Masjid dalam Hal Laporan Keuangan'. Pelatihan yang digelar merupakankerja sama Republika dengan Ikatan Akuntan Masjid (IAM) Masjid Baitul Mal (MBM) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

Pembicara pelatihan, Absar Janatin yang juga merupakan Ketua MBM STAN mengatakan, pelatihan yang dilakukan guna meningkatkan kompetensi peserta atau pengurus masjid dalam membuat catatan keuangan yang sesuai standar. Dimana, pencatatan dilakukan dengan menerapkan sistem akuntansi berbasis online.

"Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi peserta atau pengurus, bagaimana dia bisa membuat catatan atau pelaporan akuntansi masjid dengan benar dan sesuai standar akuntansi yang berlaku," kata Absar di Gedung Republika, Jakarta, Sabtu (13/1).

Absar mengatakan, antusiasme dari peserta pelatihan kali ini 'luar biasa'. Sebab, 7 peserta yang ikut pelatihan kali ini berasal dari luar Jakarta.

"Antusiasme dari peserta, luar biasa pengetahuannya mereka itu /pengen/ belajar.Ini (pesertanya) dari luar kota semua, ada yang Jawa Barat, Depok dan juga Solo. Jadi gak ada yang dari Jakarta yang sekarang ini," tambahnya.

Setelah selesai pelatihan kali ini, ia berharap peserta dapat mengerjakan pencatatan keuangan masjid melalui sistem akuntansi berbasis online. Sehingga, nantinya dapat diterapkan di masjid-masjid di daerahnya sendiri.

"Harapannya mereka bisa mengerjakannya dan menggunakannya, sehingga bisa mengimplementasikannya. Dan jamaah bisa megetahui (pencatatan keuangan)," tambahnya.

Oleh karena itu, melalui penerapan tersebut, maka dapat menimbulkan kepercayaan antara jamaah dan pengurus masjid. Sebab, dengan adanya pencatatan dengan sistem akuntansi online tersebut, menimbulkan transparansi antara pengurus dengan jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement