Rabu 27 Dec 2017 19:02 WIB

11 Anak Gaza Berhasil Hafal Alquran

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
rumah tahfidz daarul quran di gaza, palestina sedang direnovasi setelag dibom militer israel
Foto: dok.daarul quran
rumah tahfidz daarul quran di gaza, palestina sedang direnovasi setelag dibom militer israel

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sebanyak 11 anak-anak dari Gaza yang berusia 14 hingga 19 tahun di wisuda karena berhasil menghafal Alquran. Sebelas anak ini berasal dari Jabalia Gaza bagian utara yang menjadi salah satu lokasi gempuran roket Israel.

"Sejak hadirnya pembangunan Rumah Tahfidz di Gaza Palestina akhir 2013, Yayasan di bawah bimbingan Ust Yusuf Mansur Daarul Qur'an ini sudah lebih dari 240 anak-anak Gaza meramaikan untuk menghafal Alquran dengan 12 pendidik," ujar General Manajer Marketing dan Komunikasi Dwi Kartika dalam keterangan tertulis yang didapat Republika, Rabu (27/12).

Tercatat 70 santri di Rumah Tahfidz Daarul Qur'an Gaza Palestina berhasil menghafal 30 Juz Alqur'an (Baca Qur'an bil goib) ahkam dan tajwid. Uniknya usia mereka baru delapan hingga 19 tahun.

Kondisi mencekam karena perang, tidak sedikitpun mematahkan semangat anak-anak Gaza santri Daarul Quran di Rumah Tahfidz Gaza Palestina untuk berinteraksi dengan ayat suci Alquran. Hampir setiap bulannya para pembimbing mengadakan wisuda sederhana kelulusan dari para santri yang berhasil hafal Alquran 30 Juz.

"Dalam sehari mereka mampu hafal Qur'an 2 hingga 4 halaman, dan untuk murojaah hafalan 1 hari 15 Juz, 2 hari 30 Juz. Semoga keberkahan Alquran menyertai para donatur PPPA Daarul Qur'an," ucap Dwi.

Palestina kini sedang dalam gejolak. Dikabarkan 12 orang meninggal dan tak kurang dari 2000 orang baik di Gaza maupun diwilayah tepi barat mengalami luka-luka. Walaupun kondisi hidup santri dalam ketegangan dan peperangan akan tetapi mereka tetap berkomunikasi dengan Alqur'an dan selalu menambah hafalan mereka.

Agresi Israel atas Gaza sendiri sudah berlangsung lebih dari dua pekan bahkan kini seluruh wilayah Palestina terjadi pergolakan dahsyat pasca-pengambil alihan Yerusalem sebagi ibu kota Israel yang ditandai dengan pengakuan presiden Amerika Donald Trump. Pengakuan ini ibarat magnet perjuangan dan perlawanan tidak hanya di Palestina akan tetapi sebagian besar dari dunia termasuk Indonesia yang melakukan aksi bela Palestina.

Desakan dan kecaman bermunculan dibelahan dunia. Tidak berhenti hanya pada pengakuan tetapi secara serentak agresi pun digelar atas wilayah Gaza. Tercatat 666 orang warga Gaza mengalami luka dan 12 diantaranya gugur akibat pemboman atau penembakan oleh aggressor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement