Rabu 20 Dec 2017 06:53 WIB

Proyek Masjid Agung Helsinki Batal

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Helsinki
Helsinki

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Setelah beberapa tahun perdebatan, proyek Masjid Agung di ibukota Finlandia, Helsinki, dibatalkan, Senin (18/12). Komisi Lingkungan Hidup Helsinki telah dengan suara bulat menolak mengalokasikan ruang untuk pembangunan masjid.

Awalnya, Masjid Agung Helsinki akan dibangun di wilayah Hanasaari. Pengaju proyek tersebut termasuk Serikat Muslim, Wanita Muslim dan organisasi fokus budaya-agama. Menurut laporan media Yle, mereka menarik aplikasinya.

Gagasan pembangunan masjid berukuran 18 ribu meter persegi itu pertama kali muncul pada tahun 2015. Jika terbangun, maka luas masjid akan dua kali lipat gereja Katedral terbesar di sana. Keluarga Kerajaan Bahrain berjanji untuk mengalokasikan dana awal untuk proyek.

Total biaya yang dibutuhkan diperkirakan mencapai ratusan juta euro. Mantan lokasi industri Hanasaari dianggap sebagai lokasi yang paling strategis menurut Departemen Real Estat Helsinki. Meski demikian, rencana pembangunan masjid memicu kontroversi. Hampir setengah dari penduduk Helsinki menentang pembangunan pusat keagamaan Muslim.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Pollens Taloustutkimus menunjukkan bahwa Finlandia tidak ingin melihat sebuah masjid di dekat tempat tinggal mereka. Walikota Helsinki Jan Vapavuori juga menentang proyek tersebut dalam debat pra-pemilihan antara kandidat walikota.

Setelah terpilih menjadi walikota pada awal 2017, Vapavuori mengulangi kritiknya. Ia mengatakan Helsinki tidak memerlukan masjid. Ia juga berjanji untuk memastikan bahwa pembangunan tidak akan berlangsung. Sejumlah kritik atas proyek terus berdatangan. Termasuk menyasar keterlibatan dana asing yang dinilai dapat berkontribusi pada penyebaran Islam radikal di negara Nordik tersebut.

Secara khusus, Tarja Mankkinen dari Kementerian Dalam Negeri yang bertanggung jawab atas pencegahan radikalisasi kekerasan, ekstremisme dan polarisasi mengakui banyak aspek memungkinkan. Negara-negara Teluk Mankkinen menyebut pendanaan luar negeri tersebut membawa risiko keamanan karena dapat mengurangi rasa memiliki masyarakat Finlandia di antara populasi Muslim.

Ketua Dewan Muslim Finlandia Pia Jardi yang juga manajer proyek Masjid Agung Helsinki di Oasis Foundation mengaku tetap kecewa. "Bagaimanapun, saya tidak terkejut dengan keputusan tersebut," katanya dilansir di Sputnik News.

Dia mengaku belum pernah melakukan diskusi rasional mengenai hal ini. Meski demikian, Jardi mengatakan organisasinya sama sekali tidak berniat melepaskan atau meninggalkan proyek dan akan mempertimbangkan lokasi lain.

Finlandia saat ini hanya memiliki 80 masjid kecil. Islam merupakan agama minoritas dengan jumlah sekitar 60 ribu dari 5,5 juta penduduknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement