Jumat 01 Dec 2017 11:33 WIB
Maulid Nabi Muhammad

PKS: Sikapi Kondisi Sekarang dengan Meneladani Rasulullah

Nasir Djamil
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Nasir Djamil

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Umat Islam diminta tidak perlu memperdebatkan persoalan maulid Nabi Muhammad SAW. Selama maulid diselenggarakan dengan tujuan untuk mengingat dan meneladani akhlah Rasulullah.

"Perayaan maulid harus juga dilihat secara sosial. Sekalipun tidak perindah rasul untuk memperingati maulid, tapi jika memang ada hal-hal baik dari perayaan maulid juga tidak apa-apa," kata anggota Fraksi PKS Nasir Djamil, kepada Republika.co.id, Jumat (1/12).

Karena peringatan maulid adalah untuk meneladani Rasulullah Muhammad SAW, maka dalam perayaannya sebaiknya tidak diisi dengan hal yang sia-sia. "Kalau misalnya ada hiburan maka kasih hiburan yang Islami. Kalau ada dzikir maka berdzikir sesuai dengan ajaran Rasulullah," ungkapnya.

Untuk itu, kata Nasir, umat Islam tidak perlu meributkan hal-hal yang tidak perlu untuk diributkan. Selama maulid diisi untuk mengenang dan meneladani Rasulullah Muhammad SAW.

Nasir juga menyarankan para penceramah memberi pencerahan kepada umat Islam tentang ukhuwah Islamiyah. "Para mubalig mengkritisi kondisi sosial sekarang, dengan menyikapi sesuai yang dicontohkan Rasulullah," kata politikus asal Aceh tersebut.

Penceramah jangan hanya memberikan ceramah yang lucu-lucu saja. "Nanti habis pulang ceramah, kalau ditanya: Ceramahnya gimana?. Yang ikut ceramah malah hanya menjawab: Ceramahnya lucu," kata Nasir. Menyampaikan hal dengan lucu boleh saja, selama tetap memberikan contoh dan ketauladanan Rasulullah Muhammad SAW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement