Selasa 21 Nov 2017 10:48 WIB

Kiai Said Aqil: Arab Ingin Seperti Indonesia

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum PBNU, Kiai Said Aqil Siradj
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Umum PBNU, Kiai Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangga dengan ulama Indonesia. Itu yang diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj saat menyampaikan ceramahnya di beberapa negara. Salah satunya, saat diundang berceramah ke Al-Azhar di Mesir, menjadi hal yang membanggakan karena di sana tempatnya para ulama.

"Arab sendiri lagi kepengen seperti Indonesia, maka saya ceramah di Mesir, di Al-Azhar," kata Aqil saat konferensi pers persiapan Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Gedung PBNU, Senin (20/11).

Dalam ceramah itu, kata Aqil, yang diceramahi tak hanya mahasiswa S1, tetapi grend syekh, dekan-dekan dan promotor datang. "Mereka ingin tahu Islam Nusantara. Selain itu, pernah ceramah di Maroko di depan raja menyampaikan Islam Nusantara," ujarnya.

Dia juga menyebutkan, pernah ceramah di Taiwan, Hongkong, Korea Selatan dan Jepang. Di sana ada yang masuk Islam. "Yang saya bangga diundang Al-Azhar, gudangnya ulama, ingin seperti Indonesia," ujarnya.

Itu artinya, kata Aqil, budaya Indonesia lebih unggul dan mulia dari budaya mereka. Urutannya pesanten melahirkan Nahdlatul Ulama. Nahdlatul Ulama dari Ahlussunnah wal jamaah. Ahlussunnah wal jamaah punya konsep Pancasila. Terus dibungkus oleh Islam Nusantara.

"Islam yang dibangun di atas infrastruktur budaya. Budaya dilestarikan, Islam di atas budaya itu. Kecuali budaya yang bertabrakan dengan syariat," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement