Rabu 15 Nov 2017 08:30 WIB

Ratusan Ulama Tasawuf Asia Tenggara Berkumpul di Gorontalo

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Ratusan Ulama Tasawuf Asia Tenggara Berkumpul di Gorontalo
Foto: Muhyiddin / Republika
Ratusan Ulama Tasawuf Asia Tenggara Berkumpul di Gorontalo

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sekitar 300 ulama tasawuf berkumpul dalam acara pembukaan Muzakarah Pengkaderan Tauhid Tasawuf Asia Tenggara Ke-1 di Masjid Baiturrahim, Gorontalo, Selasa (14/11). Para ulama ini berasal dari berbagai negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Thailand.

Acara pembukaan ini dihadiri Pimpinan Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Asia Tenggara Abuya Syekh H Amran Waly Al-Khalidi, Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo Idris Rahim, Wali Kota Gorontalo Marten Taha, para ulama, pimpinan pondok pesantren, tokoh masyarakat, pejabat Pemprov Gorontalo serta Pemkot Gorontalo.

Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim mengatakan bahwa Tauhid Tasawuf merupakan ilmu warisan Rasulullah yang sangat diperlukan oleh masyarakat saat ini. Tauhid Tasawuf merupakan ilmu yang sangat penting dalam membina akhlak, karena itu saya harap bisa membangun akhlak masyarakat yang mulia, ujarnya saat membuka acara ini.

Idris sangat mendukung setiap kegiatan keagamaan yang tujuannya untuk meningkatkan keimanan dan membangun silaturrahim antara sesama umat demi kemaslahatan daerah, bangsa, dan negara. Apalagi, menurut dia, kegiatan ini juga sejalan dengan dengan delapan program unggulan Pemerintah Provinsi Gorontalo, yang salah satunya fokus pada kegiatan keagamaan dan budaya yang lebih semarak.

"Gorontalo itu dikenal dengan daerah 'Serambi Madinah', yang memiliki filosofi adat bersendikan sara dan sara bersendikan kitabullah," ucapnya.

Sementara, Walikota Gorontalo Marten Taha mengaku sangat senang dengan kedatangan para ulama tasawuf dari berbagai negara, terutama ulama kharismatik asal Aceh Abuya Syekh Amran Waly Al-Khalidi yang menjadi pimpinan MPTT. Gorontalo dan Aceh merupakan dua kota istimewa, Aceh memiliki julukan Kota Serambi Makkah, dan Gorontalo memiliki Julukan Kota Serambi Madinah, katanya.

Dalam tausiyahnya, Abuya Syekh H Amran Waly Al-Khalidi menjelaskan bahwa tasawuf merupakan salah satu jalan untuk menuju Allah. Karena itu, Abuya berharap kepada para pakar tauhid tasawuf sebagai ulama pewaris para nabi, agar kehadirannya membawa rahmat untuk sekalian alam.

"Tujuan belajar tasawuf agar kita senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, senantiasa merasakan kehadiran Allah di manapun kita berada," jelasnya

Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 14-16 November 201 yang dipusatkan di Pondok Pesantren Al-Huda, Gorontalo. Kegiatan ini dihadiri para ulama tasawuf seperti Pimpinan Keluarga Besar Wali Songo, Muhammad Dhiauddin Kuswandi, Pimpinan Kerukunan Ulama Nusantara, Syekh Rohimuddin Al-Bantany, dan Pimpinan Pondok Pesantren Raudhoh Al-Hikam Indonesia, KH Zein Djarnuzi (Syekh Thoriqoh Qodiriyah Wanaqsabandiyah/TQN), KH Ahmad (Cirebon), Abi Razali (Malaysia) dan sejumlah ulama dari Thailand, Filipina dan lain-lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement