Selasa 14 Nov 2017 14:04 WIB

Pesantren di Amerika Diharapkan Bisa Mencetak Dai dan Imam

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Shamsi Ali, Imam Masjid Al-Hikmah, New York
Foto: Fian Firatmaja
Shamsi Ali, Imam Masjid Al-Hikmah, New York

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Nusantara Foundation dan Imam Besar Masjid New York, Imam Shamsi Ali berencana akan membangun pesantren pertama di Amerika Serikat (AS) di daerah bagian Connecticut dekat Kota New York, AS. Pesantren ini akan menyasar warga AS agar mereka bisa menjadi dai dan imam.

"Target prioritasnya warga Amerika, tujuannya supaya bisa mengkader orang-orang Amerika untuk menjadi imam dan dai di masa depan," kata Imam Shamsi saat ditemui Republika.co.id, di Jakarta, Selasa (14/11).

Imam menyampaikan, dai dan imam di AS kebanyakan dari luar negeri. Bahkan kebanyakan dari mereka imigran, terkadang bahasa Inggris mereka juga kurang cukup fasih. Selain itu, terkadang memahami budaya masyarakat setempat dengan tidak tepat. 

Menurutnya, AS memerlukan orang-orang AS asli yang bisa menjadi dai dan imam. Hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang ingin didirikannya pesantren di AS. Supaya warga AS bisa menjadi dai dan imam di masa depan.

Dia menginformasikan, pesantren akan didirikan di lahan seluas 7,3 hektare. Di atas tanah seluas itu sudah ada bangunan bekas sekolah yang kemudian menjadi peternakan ayam. Maka, dengan beberapa renovasi dan pembersihan, tanah dan bangunan tersebut bisa dimanfaatkan. "Optimis pada Juli atau September 2018 tanah dan bangunan sudah bisa dimanfaatkan," ujarnya.

Imam Shamsi menambahkan, saat ini, sedang fokus mengumpulkan dana untuk membeli tanah dan bangunan yang akan dijadikan pesantren. Pemilik tanah akan menjualnya seharga 750 ribu dolar AS, harga tersebut termasuk sangat murah sebab pemiliknya juga seorang Muslim. Setelah pembelian tanah dan bangunan itu, baru akan membuat perencanaan besar pendirian pesantren.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement