Selasa 10 Oct 2017 20:10 WIB

Berkah Tahun Baru Islam di Kampung Terisolasi

 Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1439 Hijriah, Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Jabar membagikan sembako kepada 80 kepala keluarga di Kampung Cisema, Desa Mangun Jaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, belum lama ini.
Foto: Istimewa
Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1439 Hijriah, Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Jabar membagikan sembako kepada 80 kepala keluarga di Kampung Cisema, Desa Mangun Jaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rangkaian peringatan Tahun Baru Islam 1439 Hijriah yang diselenggarakan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Jabar terasa berarti bagi warga Kampung Cisema, Desa Mangun Jaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Sabtu (7/10) hingga Ahad (8/10). BMH Perwakilan Jabar sengaja memilih Kampung Cisema karena dinilai terisolasi.

Sejumlah aksi berkah yang berlangsung di Kampung Cisema, di antaranya Kontes Domba Sehat, Khitanan Berkah, pembagian paket sembako, bakti sosial pakaian bekas, tablig akbar, senam sehat, dan hiburan islami. Kampung Cisema merupakan salah satu daerah binaan BMH Perwakilan Jabar.

Di kampung itu, menurut Kepala BMH Perwakilan Jabar Zainal Abidin, BMH sengaja menempatkan Dai sebagai fasilitator terkait sejumlah program. Mulai dari program keagamaan, pendidikan hingga kemandirian ekonomi.  

Kata Zainal, BMH sengaja memilih daerah terpelosok dan terisolasi yang menjadi kampung binaannya. ‘’Kami akan membangun kemandirian secara ekonomi dan meningkatkan kualitas keagamaan di kampung binaan,’’ ujarnya. 

Pada binaan itu, kata Zainal, BMH rutin memberikan bantuan pendidikan, sembako hingga khitanan massal. Termasuk saat Idul Adha 1438 Hijriah, ungkap dia, BMH Perwakilan Jabar menjadi satu-satunya yang menyuplai hewah kurban di Kampung Cisema.  

Setiap harinya, papar Zainal, warga Kampung Cisema hanya bekerja sebagai buruh tani dan ternak. Untuk menjangkau jalan desa dan kecamatan saja, lanjut dia, warga Kampung Cisema harus berjalan kaki sepanjang tiga Kilometer (Km).

Akses jalan kakinyapun, sambung Zainal, hanya selebar 90 centimeter. Akses jalan itupun merupakan hibah dari salah satu warga di luar Kampung Cisema. Akses jalan yang dihimpit pesawahan itu dibangun oleh Pemkab Bandung melalui pemerintah desa setempat pada 2012.

Saat itu, pembangunan jalan dengan menggunakan semen itu dipicu oleh adanya pemasangan pancang jaringan listrik. Untuk memudahkan warga memasang pancang listrik, maka dibangunlah jalan setapak.

Ketua RT 3/RW 10, Kampung Cisema Dodo Surahmat menyebutkan, hanya ada seorang warga Cisema yang bekerja sebagai buruh pabrik. Yang lainnya, sebut dia, rata-rata buruh tani dan buruh ternak.

Begitupun anak-anak di Kampung Cisema, selama ini harus meniti pendidikan dasar di SD Cijengkol yang jaraknya sekitar tiga Km dari kampungnya. Setiap hari, anak-anak itu berjalan kaki menuju sekolahnya.

Dirinya menyampaikan terima kasih kepada BMH Perwakilan Jabar yang selalu memerhatikan warga Cisema. Peringatan Tahun Baru Islam 1439 Hijriah kali ini, tutur Dodo, merupakan momentum berharga bagi Cisema.

Dodo mengaku, rangkaian kegiatan peringatan Tahun Baru Islam yang diselenggaran BMH Jabar sangat membahagiakan warganya. ‘’Terima kasih BMH, warga kami sangat senang dengan kegiatan berkah yang dilangsungkan di kampungya,’’ ujar Dodo.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement