Kamis 07 Sep 2017 16:26 WIB

Ustaz Arifin Ajak Umat Islam Zikir dan Doa untuk Rohingya

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Endro Yuwanto
Pemimpin Majelis Az-Zikra Ustaz Arifin Ilham memimpin Zikir Akbar untuk Rohingya bersama Dompet Dhuafa di Masjid Al Madinah, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/9).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Pemimpin Majelis Az-Zikra Ustaz Arifin Ilham memimpin Zikir Akbar untuk Rohingya bersama Dompet Dhuafa di Masjid Al Madinah, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ustaz Arifin Ilham mengajak umat Islam berzikir mendoakan saudara-saudara etnis Rohingya yang sedang mengalami tekanan. Doa umat yang terus-menerus insya Allah membawa perubahan baik.

Dalam kegiatan zikir dan doa untuk Rohingya di Masjid Al-Madina Zona Madina Dompet Dhuafa di Parung Kabupaten Bogor, Kamis (7/9), Arifin Ilham mengatakan, zikir adalah ibadah yang dilakukan di mana saja. "Di balik zikir ada doa, doakan saudara-saudara Muslim yang teraniaya di berbagai tempat, di Palestina dan Rohingya. Minta kepada Allah untuk menyelamatkan mereka,'' kata dia.

Di Masjid Az Zikra, qunut nazhilah tidak putus dibacakan tiap Subuh. Palestina, Rohingnya, Suriah, dan tempat di mana Muslim tertindas terus disebut dalam doa sejak 2006. ''Berdoalah terus. Dengan zikir dan doa terus-menerus, banyak perubahan bisa terjadi,'' ucap Arifin.

Bila dengan zikir dan doa bisa mengubah hati seseorang untuk berislam, maka umat Islam juga harus mendoakan Rohingya. Arifin meyakinkan umat, doa itu tengah bekerja atas izin Allah.

Selain itu, Arifin juga mengingatkan tugas manusia hanya untuk ibadah kepada Allah SWT. Ia mengingatkan pula waktu sahur merupakan salah satu waktu utama untuk berdoa. Kepada pada Muslim, ia mengajak untuk shalat berjamaah di masjid, terlebih shalat gelap yakni Subuh dan Isya. ''Itu jadi cara mendekati Allah dengan datang Subuh di rumah-Nya,'' jelas dia.

Dompet Dhuafa menggelar zikir dan doa untuk Rohingnya sebagai upaya menggalang simpati dan bantuan untuk Rohingya. Perhatian yang besar dari masyarakat diharapkan mempercepat penyelesaian konflik yang menimpa warga Rohingya di Negara Bagian Rakhine di Myanmar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement