Sabtu 02 Sep 2017 21:31 WIB

Keimanan Lahirkan Keberanian

Keimanan/Ilustrasi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Keimanan/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa menyangka, Abdullah bin Mas’ud muncul sebagai orang paling berani di antara semua sahabat. Padahal, ia direndahkan para sahabat lainnya.

Betisnya yang kecil serta tubuh yang kerdil membuatnya terlihat lucu dan terkesan bak orang yang lemah tak berdaya. Kehadirannya tak pernah dianggap serius di antara sahabat-sahabat nabi lainnya yang gagah perkasa.

Para sahabat yang gagah perkasa itu suatu kali bertaruh. Adakah di antara mereka yang punya keberanian membaca Al quran di depan Ka’bah? Saat itu lokasi Ka’bah masih dikerubungi kaum kafir Quraisy. Mereka siap menggelandang siapa pun yang terindikasi ikut ajaran Nabi Muhammad SAW. Apalagi, sampai melakukan tindakan nekat seperti membacakan Alquran di tengahtengah khalayak itu.

Ternyata Ibnu Mas’ud pun menyanggupinya. Awalnya para sahabat yang berbincang itu tak menggubris ucapan Ibnu Mas’ud. Mereka hanya tertawa sembari melihat betis Ibnu Mas’ud yang kecil dan tubuhnya yang kerdil. Namun, Ibnu Mas’ud membuktikannya.

Seorang Ibnu Mas’ud dengan tubuh kerdilnya berdiri di tengah kha layak dan membacakan Alquran surah Thaha. Sudah dapat diduga, tubuh ringkih Ibnu Mas’ud menjadi bulan-bulanan kaum Kafir Quraisy. Hampir saja ia tewas kalau tak diselamatkan para sahabat Nabi lainnya.

Apakah Ibnu Mas’ud menyesal? “Jika aku diberikan umur panjang hingga esok hari, esok akan kuulangi lagi perbuatanku ini,” ucap Ibnu Mas’ud.

Sahabat-sahabat yang perkasa lainnya pun tertunduk. Mereka mencegah Ibnu Mas’ud untuk melakukan lagi tindakan nekatnya itu. Sudah cukup sang sahabat kerdil membuktikan keberaniannya mengalahkan sahabat-sahabat perkasa lainnya.

Apakah yang membuat seorang Ibnu Mas’ud menjadi sedemi kian berani? Karena keimanan sudah mengalir dalam darah dan sanubarinya. Inilah yang di fi r mankan Allah SWT dalam Alquran, “Janganlah kamu ber sikap lemah dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS Ali Imran [3]: 139).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement