Jumat 21 Jul 2017 23:41 WIB

Gramatikal Arab Modal Utama Kaji Agama

Finalis MKK membaca kitab kuning di hadapan dewan juri, Jumat (21/7)
Foto: dok istimewa
Finalis MKK membaca kitab kuning di hadapan dewan juri, Jumat (21/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Gramatikal bahasa Arab adalah piranti utama menggali sumber-sumber agama dari Alquran, hadis, hingga warisan karya-karya ulama. 

"Sumber ajaran Islam yakni Alquran dan sunah memakai bahasa Arab, Jadi penting bagi umat Islam untuk memahami ilmu gramatika bahasa Arab,” kata Ketua Umum DKN Garda Bangsa, Cucun Ahmad Syamsurijal,  di sela-sela arena gelaran babak final Musabaqoh Kitab Kuning (MKK) yang digelar DKN Garda Bangsa, Jumat (20/7).

Menurut dia, ilmu gramatika bahasa Arab ini sangat penting supaya tidak timbul pemahaman dan tafsir atas sumber ajaran agama Islam yang kurang tepat. Seringkali hal ini memicu superioritas merasa paling benar dan menganggap salah kelompok yang bersebarangan, bahkan sampai pada radikalisme dan ekstrimisme.  

Cucun mengemukakan, dewasa ini banyak umat Islam maupun ustaz yang memahami sumber utama panduan hidup mereka lewat terjemahan, padahal itu tidak cukup.

Hebatnya, kata dia, walaupun belajarnya hanya lewat terjemahan,  mereka seolah sudah seperti mufti yang berhak memberi fatwa dan berani memvonis benar atau salah, masuk surga atau masuk neraka.

“Tentu ini sangat berbahaya, agama Islam akan tampil bukan dengan wajah aslinya, yang selalu mengajarkan damai dan belas kasih," jelas jebolan Pesantren Tasikmalaya ini.  

Cucun mengingatkan, dalam konteks orang awam hendaknya tetap bermazhab dan mengikuti para ulama pendahulu. Salah satu cara bermazhab itu adalah dengan mempelajari kitab yang mereka buat, di antaranya  Fath al-Qarib yang dikarang oleh Ahmad Bin al-Husen Bin Ahmad al-Asbihani atau yang terkenal dengan Qadhi Abu Suja', ulama bermazhab Syafii, atau //Ihya Ulumiddin//, karya Imam al-Ghazali.  "Memang mempejari itu semua butuh proses akan tetapi,  hal itulah yang ideal nya Dilakukan oleh Umat Islam," tutur dia. 

Final MKK digelar hingga besok. Sebanyak 200 finalis berlaga membacakan empat kitab kuning yaitu Imrithi dan Alfiyyah Ibnu Malik, yang berisi gramatika bahasa Arab, Fath al- Qarib, yang berisi tentang fikih, dan Ihya Ulumiddin, yang berisi berbagai hal terkait ajaran Islam, terutama fikih dan tasawuf. 

"Kami sengaja memilih empat kitab tersebut,  sebab keberadaannya sangat penting bagi pemahaman agama Islam,"  papar dia.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement