Jumat 16 Jun 2017 16:15 WIB

Doa Siti Maryam

Berdoa/Ilustrasi
Berdoa/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siti Maryam dikisahkan dalam Alquran sebagai sosok perempuan salehah. Nabi Zakaria As yang menjadi orang tua asuh Maryam, menyaksikan benar betapa anak asuh nya itu kerap mendekatkan diri kepa da Allah SWT. Di mihrab, Maryam melafazkan zikir untuk menyebut nama-Nya. Mengingat kuasa-Nya, berdoa ke hadirat- Nya.

Di mihrab itu, Zakariya menyaksikan rezeki (di dalam beberapa riwayat disebut kan makanan) yang didapatkan Maryam. Kepada Maryam, dia lantas bertanya dari mana rezeki itu diperoleh. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 37, Maryam pun menjawab rezeki tersebut didapatkan dari sisi Allah SWT. Hanya, keistimewaan Maryam tampak pa da jawaban lanjutannya kepada Zakariya. Sesungguhnya Allah memberi rezeki ke pada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

Apa yang dilakukan Maryam pun meng ilhami Zakariya untuk berbuat hal serupa. Jawaban Maryam bahwa Allah mem beri rezeki kepada siapa yang dike hen daki-Nya tanpa hisab membuat Za kariya kembali berharap. Timbul keinginan Zakariya yang sudah sepuh untuk memiliki anak. Dia telah memendam harapan itu sejak lama. Usia yang sudah uzur membuat cita-cita Zakariya hampir terlupa.

Di mihrab, Zakariya lalu khusyuk ber doa untuk mendapatkan keturunan. "Di sanalah Zakariya berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: 'Tuhanku, anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang berkualitas. Sesungguhnya, Engkau Maha pende ngar doa.' Maka para malaikat me mang gilnya ketika dia sedang berdiri mela kukan shalat di mihrab. (Katanya): 'Se sung guhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran Yahya. Pembenar kali mat Allah, panutan, berkemampuan mena han diri dan seorang nabi yang termasuk kelompok orang-orang saleh." (QS Ali Imran: 38-39).

Kisah-kisah nabi selalu diwarnai de ngan doa. Dari Nabi Adam As yang memin ta untuk diampuni kesalahannya saat diturunkan ke bumi, doa Nabi Zakaria yang ingin mendapatkan anak pada usianya yang sudah senja, hingga doa Rasulullah SAW untuk keselamatan umatnya. Doadoa itu dilafalkan sebagai cara Nabi me minta petunjuk kepada Allah SWT. Para pengikut nabi pun mengikuti ritual ini. Hingga sampai kepada Rasulullah SAW yang mengajarkan kita cara hingga waktu mustajab untuk berdoa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement