Jumat 19 May 2017 08:40 WIB

Ma'ruf Amin: Sekarang Ulamanya Kurang Pintar, Setannya Pintar-Pintar

KH Maruf Amin
Foto: Republika/Maman Sudiaman
KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama bekerja sama dengan Komisi Pendidikan dan Kaderisasi Ulama MUI menyelenggarakan 'Halaqoh Ulama' untuk Pendidikan dan Kaderisasi Santri. Halaqah yang digelar di Bogor ini berlangsung dari 18 - 20 Mei 2017.

Plt Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Imam Syafei mengatakan, Kementerian Agama serius melakukan penguatan terhadap pondok pesantren. Menurutnya, sejak 2008 Kemenag telah melakukan berbagai penguatan pondok pesantren melalui kaderisasi ulama dan alumni pondok pesantren.

"Kaderisasi diperlukan karena pada akhirnya dibutuhkan SDM yang mampu menjaga, merawat, dan mengembangkan pondok pesantren," ujarnya.

Beberapa tahun ini, kaderisasi difokuskan kepada sejumlah agenda. Mulai dari penguatan tafaquh fiddin melalui pengembangan pondok pesantren Muadallah dan Mahad Aly, serta mengembangkan pondok pesantren di daerah-daerah terpencil.

 

Ketua MUI KH Ma'ruf Amin berpesan kepada para peserta halaqah agar jangan meninggalkan keturunan yang lemah. Menurutnya, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan pendidikan.

Menurutnya, kaderisasi penting dilakukan agar dapat menyiapkan ulama-ulama yang juga sekaligus merupakan tokoh perubahan di tengah masyarakat. Terlebih tantangan yang dihadapi umat saat ini lebih kompleks, sehingga menurutnya ulama harus pintar. Oleh karena itu, menjadi tantantan bersama untuk bisa menyediakan ulama yang bisa merespon tantangan yang dihadapi.

"Sekarang ulamanya kurang pintar, setannya pintar-pintar," katanya.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement