Sabtu 22 Apr 2017 07:38 WIB
Hari Kartini

Ini Syarat RA Kartini Mau Dipoligami

Sekitar 250 wanita mengikuti talk show
Foto: Dok DPH
Sekitar 250 wanita mengikuti talk show

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ikatan Wanita Pengusaha (Iwapi) dan P2TP2A Kabupaten Bogor menggelar talk show “Memaknai Hari Kartini” dan nonton bareng (nobar) film Kartini di Cibinong City Mall, Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/4). Talk show tersebut menampilkan tiga nara sumber wanita.

Mereka adalah Bupati Bogor Nurhayanti, Ketua komunitas Dewi Pelangi Hijab (DPH) Dewi Pelangi, dan Prof Ikeu Tanziha dari Pusat Kajian Gender dan Anak IPB. Menurut Dewi Pelangi, ada sisi lain dari seorang RA Kartini yang bukan hanya pencetus emansipasi dan kesetaraan gender. Lebih dari itu RA  Kartini sebelum ia memutuskan menikah, ia belajar banyak tentang tafsir Alquran kepada Kiai Soleh Darat.

Kartini tersentuh dengan QS Al-Baqarah ayat 257. “Bahwasanya Allah yang telah membimbing orang-orang yang beriman dari gelap menuju cahaya.”

Bertambahnya keilmuan agamanya, kata Dewi, membuat Kartini menerima untuk mau dipoligami oleh seorang bupati dengan mengajukan beberapa syarat. “Syarat tersebut, antara lain, Kartini diperbolehkan mengajar kaumnya dan  rakyat miskin,” tutur Dewi dalam rilis DPH yang diterima Republika.co.id, Kamis (20/4).

Hal inilah, kata Dewi, yang sangat luar biasa dari sosok Kartini. Ia berusaha kaffah memahami makna poligami. “Dengan ketulusan hatinya membuat Kartini mau menerima dipoligami dan ia mengajarkan perempuan untuk terus belajar. Karena yang membedakan insan di mata Rabbnya bukan karena kekayaannya, bukan karena pangkatnya, tetapi karena ilmunya dan ketakwaannya,” papar Dewi Pelangi.

Bupati Bogor Nurhayanti menyerukan perempuan untuk tidak hanya menyerukan emansipasi tetapi juga dapat menginspirasi kaumnya. Ia  berharap sebagai seorang senior perempuan di Kabupaten Bogor ia dapat menerangi kaumnya untuk hidup lebih baik dengan memotivasi mereka untuk berkarya dan bekerja nyata dalam membangun Kabupaten Bogor. “Khususnya bagi 2,6 juta perempuan di Kabupaten Bogor,” ujar Nurhayanti.

Prof Ikeu Tanziha menegaskan, di  era kesetaraan gender seperti saat ini, sudah saatnya perempuan Indonesia mengimplementasikan perjuangan Kartini. “Perempuan yang berdaya adalah yang memiliki konsep hidup sukses bagi banyak orang,” ujar Ikeu Tanziha.

Talkshow "Memaknai Hari Kartini" itu ditutup dengan menonton film Kartini. Sebelum acara nobar  dimulai, Ketua Iwapi Kab Bogor Hj Inne Roswianita memberikan kunci sukses bagi kaum perempuan yaitu dengan berkomitmen, berhasrat mengambil tindakan untuk mencapai tujuan mengembangkan diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement