Jumat 31 Mar 2017 20:34 WIB

Muhammadiyah Ingin Kerja Sama Pelatihan Dai dengan Zakir Naik

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Teguh Firmansyah
 Ulama asal India Zakir Naik memberikan paparan saat berkunjung ke gedung MUI, Jakarta, Jumat (31/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ulama asal India Zakir Naik memberikan paparan saat berkunjung ke gedung MUI, Jakarta, Jumat (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Fahmi Salim, menyambut baik kegiatan safari dakwah yang dilakukan Dr Zakir Naik di Tanah Air kali ini. Dia pun berharap suatu saat nanti organisasinya bisa mengadakan kerja sama pelatihan dai Indonesia dengan lembaga pimpinan ulama asal India itu, Islamic Research Foundation (IRF).

"Kami menginginkan PP Muhammadiyah bisa mengadakan kerja sama training of trainer dengan Dr Zakir Naik untuk melatih dai-dai Indonesia, sehingga mereka bisa mendakwahkan Islam kepada non-Muslim. Karena, kami melihat wilayah dakwah ini belum banyak dilakukan oleh para dai di Tanah Air. Selama ini, kita lebih banyak mendakwahkan Islam di kalangan internal saja yaitu, kaum Muslim," ujar Fahmi di Jakarta, Jumat (31/3).

Dia menuturkan, mengenalkan Islam kepada kalangan non-Muslim menjadi salah satu tugas penting yang diemban oleh para pendakwah hari ini. Apalagi, selama beberapa tahun terakhir agama Islam kerap kali dicitrakan negatif oleh sebagian masyarakat di luar Islam, termasuk kalangan Barat.

Karena itu, kata Fahmi, tidak ada salahnya jika para dai Indonesia diberi pembekalan berupa metode ataupun materi-materi dakwah yang tepat untuk diterapkan kepada kalangan non-Muslim. "Mengenalkan Islam kepada non-Muslim bukan berarti memaksa mereka untuk masuk agama Islam. Nah, saya pikir Dr Zakir Naik mempunyai kompetensi untuk mengenalkan ajaran Islam secara damai dan tanpa kekerasan," ucap Fahmi.

Baca juga, Dialog dengan Ketua MPR, Zakir Naik Jelaskan Makna Al Maidah 51.

Pendakwah asal India, Dr Zakir Naik, melakukan kunjungan ke Indonesia untuk menggelar safari dakwah. Menurut rencana, ulama internasional yang memiliki fokus kajian terhadap isu-isu perbandingan agama itu akan memberikan kuliah umum di lima kota di Tanah Air selama sepuluh hari ke depan, dari 1-10 April 2017. Kelima kota yang bakal dia sambangi adalah Bandung, Yogyakarta, Ponorogo, Bekasi, dan Makassar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement