Sabtu 04 Mar 2017 06:16 WIB

Bertemu Tokoh Lintas Agama, Raja Salman Apresiasi Toleransi Indonesia

Pimpinan Lembaga dan Tokoh Islam bertemu dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud
Foto: Republika/ Wihdan
Pimpinan Lembaga dan Tokoh Islam bertemu dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raja Saudi Arabia Salman bin AbdulAziz Al-Suud menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Hotel Raffles, Jakarta. Pertemuan ini juga dihadiri oleh para tokoh lintas agama.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang ikut hadir mendampingi Presiden Jokowi mengatakan bahwa Raja Salman mengapresiasi toleransi di Indonesia. Menurutnya, Indonesia terbukti mampu menjaga stabilitas negaranya selama ini karena kemampuannya dalam menjaga toleransi di tengah-tengah keragaman atau kemajemukan.

"Ini sesuatu yang sangat positif dimana menurut beliau Indonesia bisa menjaga stabilitasnya karena ada harmoni dan toleransi agama," ujar Lukman usai mengikuti pertemuan, Jumat (3/3).

Di samping itu, Raja Salman juga menegaskan komitmennya terhadap perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM). Menurutnya, menghormati dan melindungi HAM itu adalah perintah semua agama, dan karenanya Saudi Arabia sangat peduli dengan perlindungan HAM ini.

 

"Itulah mengapa Saudi Arabia adalah negara yang juga ikut memerangi ekstrimisme dan radikalisme, karena paham dan tindakan seperti itu bertentangan dengan perlindungan terhadap HAM," ujar Lukman menyitir pernyataan Raja Salman saat membuka pertemuan tokoh lintas agama ini.

Usai Raja Salman menyampaikan pengantar, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Presiden Joko Widodo. Saat itu, Presiden memperkenalkan para tokoh yang hadir mewakili enam agama yang dianut mayoritas bangsa Indonesia. Presiden, kata Menag, menjelaskan kemajemukan agama di Indonesia sebagai pilar persatuan dan kesatuan.

"Mereka memberi teladan untuk pengembangan toleransi, harmoni. Mereka aset untuk perdamaian dunia," tegas Presiden sebagaimana ditirukan Menag.

Presiden kemudian mempersilahkan perwakilan masing-masing tokoh agama untuk menyampaikan harapannya. Tokoh agama berikutnya yang menyampaikan pandangannya adalah Suhadi Sanjaya (Walubi/Buddha), Wisnu Bawa Tenaya (Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia/PHDI), Uung Sendana (Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia/MATAKIN), Pdt. Henriette T. Hutabarat Lebang (Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia/PGI), dan Azyumardi Azra mewakili umat Islam.

Dalam pertemuan tersebut, ujar Menag, Azyumardi Azra secara khusus menyampaikan bahwa pertemuan seperti ini lebih baik jika ditindaklanjuti dengan kerjasama antara Saudi Arabia yang memiliki pusat kajian atau pusat studi tentang kajian keagamaan (interfaith) di Wina Austria dengan sejumlah perguruan tinggi keagamaan dan ormas-ormas keagamaan di Indonesia. Dari situ diharapkan akan dapat dirumuskan rencana bersama mewujudkan kedamaian dan kerukunan antar umat dalam program yang aplikatif.

Intinya, ujar Menag, semua sangat terkesan dengan kunjungan Raja Salman, termasuk kesediaannya mengundang tokoh lintas agama. Ini sesuatu yang sangat positif karena menunjukkan kepada dunia bahwa keragaman, kemajemukan dan toleransi antar tokoh dan umat beragama harus senantiasa dijaga oleh semua pihak. "Itu pesan yang bisa disampaikan ke seluruh penjuru dunia terkait dengan pertemuan itu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement