Jumat 20 Jan 2017 16:33 WIB

Ekonomi Umat Butuhkan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Syafii Antonio
Foto: .
Syafii Antonio

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Koperasi Syariah 212, Syafii Antonio, menilai keuangan di Indonesia secara mayoritas masih dikuasai asing. Karenanya, kehadiran Koperasi Syariah 212 bisa menjadi langkah awal terbangunnya lembaga keuangan syariah.

"Koperasi Syariah 212 ini dari umat, oleh umat, dan untuk umat, semoga bisa membangun lembaga keuangan syariah di Indonesia," kata Syafifi saat memberi penjelasan Koperasi Syariah 212 di Aula Al Hambra Masjid Andalusia, Jum'at (20/1).

Ia menuturkan, ratusan juta umat Islam selama ini seakan telah terbiasa menggunakan belasan jam sehari untuk bekerja, melalui cara-cara kapitalis. Untuk itu, Syafii mengajak segenap umat Islam, guna menjadikan kehadiran Koperasi Syariah 212 sebagai momentum kembali ke cara-cara syariah.

Syafii mengingatkan, kepemilikan umat di Indonesia terbilang masih sangat kecil, sedangkan potensi daya beli umat Islam di Indonesia sangat besar. Maka itu, cara-cara syariah seharusnya sudah bisa diterapkan, mengingat tidak ada satu orang pun bisa menjadi konglomerat tanpa konsumsi umat.

"Itu membutuhkan kompetensi bersama-sama, memerlukan gerakan ekonomi berjamaah," ujar Syafii.

Selain itu, ia menambahkan, masa depan bangsa Indonesia saat ini sangat tergantung kepada umat, termasuk bagaimana ekonomi masyarakat akan berjalan. Menurut Syafii, terserah umat akan menjadikan Indonesia sebagai pasar saja, atau berbuat sesuatu yang besar dan terstruktur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement