Rabu 11 Jan 2017 19:52 WIB

Sikapi Kegaduhan Media Sosial, Begini Imbauan Organisasi Para Habib

Rep: Abdullah Sammy / Red: Nasih Nasrullah
Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah, Habib Zen bin Smith dan Duta Besar Yaman, Ali Ali Alsoswa
Foto: Rabithah Alawiyah
Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah, Habib Zen bin Smith dan Duta Besar Yaman, Ali Ali Alsoswa

REPUBLIKA.CO.ID,      

JAKARTA— Rabithah Alawiyah, organisasi para habib di Indonesia, mengimbau masyarakat arif dan bijak menggunakan media sosial sesuai dengan tuntunan agama dan hukum positif yang berlaku di negara ini. 

Terutama menyikapi pro dan kontra menyusul beragam informasi yang beredar di jejaring sosial tersebut.  

Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah, Habib Zen bin Umar Smith, meminta masyarakat hendaknya kerangka berpikir dalam bingkai NKRI tetap menjadi panduan utama dalam menyikapi perbedaan. 

“Saling berbeda pendapat bukan berarti saling menghujat atau mencaci satu sama lain,” katanya kepada Republika.co.id di Jakarta, Rabu (11/1).  

Banjir informasi yang saat ini berlangsung, kata Habib Zen, diakuinya memberikan ruang publik yang begitu luas bagi masyarakat memperoleh informasi dan memberikan pendapatnya secara bebas. 

Hal ini, menurut dia, berkonsekuensi pada timbulnya pro dan kontra terhadap berbagai isu dengan kecenderungan polarisasi pendapat yang begitu kuat di masyarakat.

Tetapi sebaliknya, tutur dia, harus dilihat sebagai kesempatan saling mengenal dan memahami posisi masing-masing secara arif dan bijaksana. 

Lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif sebagai institusi-institusi yang diberikan mandat rakyat mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara diharapkan dapat memainkan peranannya dengan baik. 

Ujungnya adalah terpenuhinya rasa keadilan, keamanan hidup dan meningkatnya tingkat kesejahteraan seluruh komponen bangsa secara optimal.

Habib Zain menilai apa yang tengah terjadi di tengah-tengah bangsa Indonesia saat ini merupakan bentuk pembelajaran berbangsa dan bernegara menuju ke arah yang lebih baik lagi. 

Umat Islam secara khusus lewat aksi akbar superdamai 212 telah menunjukkan watak kebangsaan yang semakin matang dalam menyikapi persoalan yang secara prinsipil menyentuh rasa keadilan mereka. 

“Dilihat dari kacamata positif, ini bentuk kedewasaan yang perlu diperhatikan aspirasinya dan diapresasi,” paparnya.  

    

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement