Jumat 30 Dec 2016 19:15 WIB

Menag: Zikir di Pergantian Tahun Tradisi yang Baik

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
 Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memaparkan Ekspose Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah 2016, Selasa (20/12).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memaparkan Ekspose Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah 2016, Selasa (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama meminta ajang pergantian tahun jadi sarana mawas diri ketimbang hura-hura. Zikir Nasional yang dilakukan Republika selama 15 tahun ini adalah tradisi positif.

Usai acara pembinaan mental insan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama di Masjid Al Munir Kompleks Itjen Kemenag di Cilandak, Jakarta, Menteri Agama mengatakan, momen tahun harus jadi ajang introspeksi, mawas diri, dan forum muhasabah untuk evaluasi apakah dalam setahun ini sudah banyak hal positif yang dilakukan atau justru sebaliknya.

''Saya imbau semua umat beragama untuk mengakhiri semua bentuk hura-hura dalam menyongsong pergantian tahun. Kita manfaatkan momen itu untuk forum mawas diri agar tahun depan lebih baik,'' kata Lukman, Jumat (30/12).

Zikin Nasional yang digelar Republika merupakan hal yang sangat baik. Lukman memastikan diri akan hadir dalam DZikir Nasional 2016 di At Tin pada Sabtu (31/12) malam.

Lukman menilai Dzikir Nasional selama belasan tahun ini jadi tradisi yang baik untuk membantu masyarakat bermuhasabah. ''Itu positif, saya mengapresiasi,'' kata Lukman.

Kepada jajaran insan Inspektorat Jenderal Kemenag, Inspektur Jenderal Kemenag M. Jasin juga mengingatkan hal serupa. Menyambut 2017, mengajak untuk tidak usah melakukan dengan gegap gempita, tapi menyiapkan apa-apa yang berkaitan dengan kerja ke depan.

''Semoga kita semua sehat dan bisa bekerja lebih baik tahun depan,'' kata Jasin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement