Jumat 09 Dec 2016 04:58 WIB

Gelar Silaknas, ICMI Rilis Program SPN

Rep: kamran dikarma/ Red: Damanhuri Zuhri
Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI).
Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) telah membuka kegiatan Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta, Kamis (8/12). Dalam momen tersebut ICMI juga akan memperkenalkan sekaligus meresmikan berdirinya Sekolah Pemimpin Nasional (SPN).

Ketua Panitia Silaknas ICMI 2016 Andi Yuliani Paris mengatakan selain bertepatan dengan Silaknas, diresmikannya SPN bertepatan pula dengan milad ICMI. "SPN ini akan diluncurkan bersamaan dengan momentum Silaknas yang diselenggarakan bertepatan juga dengan milad ICMI ke-26," ungkapnya, seperti dikutip situs ICMI.

Ia mengatakan salah satu faktor didirikannya SPN adalah karena melihat kondisi terpuruknya jiwa kepemimpinan bangsa. Satu hal yang mencerminkan kondisi tersebut adalah masih maraknya tindak korupsi yang dipraktikkan oleh para  pemimpin dan pejabat negara.

Hal itu, menurut Andi, menunjukkan bahwa Indonesia tengah berada dalam kondisi krisis kader kepemimpinan. "Maraknya tindak korupsi, penyalahgunaan wewenang, kekerasan di masyarakat serta menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada pemimpin negara, adalah indikasi bahwa Indonesia sedang krisis kader kepemimpinan," ujarnya.

Oleh sebab itu, ICMI, lanjutnya menerangkan, menginisiasi berdirinya SPN. Tujuannya tak lain, yakni mencetak kader-kader serta calon pemimpin bangsa yang berintegritas, jujur dan bertanggung jawab.

Pada kegiatan Silaknas, ICMI mengusung tema besar "Revitalisasi dan Reorientasi ICMI untuk Kesejahteraan Bangsa". Selain merilis dan memperkenalkan SPN, pada kesempatan Silaknas, segenap pengurus ICMI juga akan membahas sejumlah program strategisnya terkait masalah bangsa. Seperti ekonomi, politik, dan hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement