Rabu 07 Dec 2016 08:22 WIB

Zikir Nasional Republika Harus Tularkan Pola Pikir Persatuan

Rep: Hafidz Muftisany/ Red: Ani Nursalikah
Dzikir Nasional 2015 di Masjid At-Tin, Jakarta Timur
Foto: Wihdan/Republika
Dzikir Nasional 2015 di Masjid At-Tin, Jakarta Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal MUI Ustaz Tengku Zulkarnain berharap gelaran Zikir Nasional yang dihelat Republika 30-31 Desember 2016 mendatang di Masjid At-Tin bisa menyebarkan pola pikir persatuan umat.

Tengku menyebut banyak negara-negara mayoritas Muslim yang mengalami instabilitas nasional bahkan berujung friksi. "Kita lihat negara seperti Suriah, Tunisia, Irak, Yaman mengalami friksi. Indonesia harus menjaga persatuan," ujar Tengku saat menerima silaturahim Panitia Zikir Nasional di Gedung MUI, Jakarta, Senin (6/12).

Persatuan bisa diwujudkan jika terjadi keadilan. Menurut Tengku, keadilan adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya. Jangan sampai, ujarnya, mayoritas ditekan dan minoritas merasa bebas. "Yang proporsional saja, jika terjadi ketidakadilan bisa berbahaya," kata Tengku.

Selain keadilan, umat juga meski memiliki pemikiran yang sama. Ia menjelaskan umat harus seragam memahami jika Islam adalah bagian tak terpisahkan dalam sendi kehidupan. "Islam itu dari buaian hingga kuburan. Saat lahir diakikahkan lalu dikhitan, dinikahkan, jelang wafat ditalqin dan saat meninggal dikubur. Semua dengan tata cara Islam," katanya.

 

Tengku juga menjelaskan Islam juga tak bisa lepas dari kehidupan berbangsa, semisal politik hingga ekonomi. Sehingga menurut dia, tidak benar paham yang menyebut Islam harus jauh dari politik. "Pola pikir ini yang harus dikembalikan bahwa dalam serial kehidupan kita tak bisa lepas dari ajaran Islam," katanya.

Semangat persatuan itu salah satu yang akan dibawakan Tengku dalam tausiyah di Zikir Nasional 2016. Selain Tengku Zulkarnain, Zikir Nasional akan diisi tausiyah ulama dan tokoh agama nasional, diantaranya KH Ma'ruf Amin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Hidayat Nur Wahid, Ridwan Hasan Saputra, Habib Luthfi bin Yahya, Ustaz Yusuf Mansur dan zikir dipimpin KH Arifin Ilham.

Ketua Pelaksana Zikir Nasional Nur Hasan Murtiaji mengatakan, kegiatan Zikir Nasional 2016 akan dimulai pada Jumat (30/12) dengan aksi sosial donor darah. Selain itu, masyarakat bisa menikmati hiburan Islami yang akan disajikan oleh grup religi Debu dan Republikustik.

Pada Sabtu (31/12), rangkaian Zikir Nasional diawali dengan Pesantren Sains dan Matematika pada pagi hingga sore. Selepas Ashar, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Peggy Melati Sukma akan memberikan tausiyah untuk jamaah Muslimah.

"Untuk malamnya, selain zikir dan tausiyah dari para ulama juga akan diluncurkan situs komunitas haji dan umrah www.ihram.co.id. Bagi jamaah yang ingin iktikaf selepas zikir juga bisa mengikuti shalat malam berjamaah dan muhasabah," kata Hasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement