Selasa 29 Nov 2016 08:50 WIB

Jadikan Akhlak Sebagai Pondasi Membangun Bangsa

Rep: kamran dikarma/ Red: Damanhuri Zuhri
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak seluruh elemen generasi bangsa untuk menjadikan akhlak sebagai pondasi membangun bangsa yang berkemajuan. Hal tersebut ia sampaikan ketika membuka acara Tanwir Pemuda Muhammadiyah di Hotel Narita, Tangerang, Senin (28/11).

Menurut Haedar, akhlak merupakan bagian dari narasi besar yang dibawa Islam sebagai dinul hadlarah, yakni agama yang membawa peradaban. “Kalau kita berbicara tentang akhlak, maka kita berbicara tentang narasi besar yang dibawa oleh Islam ketika hadir di muka bumi. Islam hadir sebagai dengan narasi untuk membangun peradaban, sebagai dinul hadlarah,” tuturnya.

Dinul Hadlarah, lanjutnya menerangkan, adalah agama yang menjadikan nilai-nilai ketuhanan sebagai pondasi dalam membingkai peradaban. Tujuannya agar peradaban tidak menjadi liar atau merusak.

Oleh karena itu, ujar Haedar, salah satu syarat yang harus dimiliki untuk membangun Indonesia yang berkemajuan adalah bagaimana elite bangsa,  dengan dasar agama dan pancasila,  mampu memberikan teladan terbaik dalam kata dan tindakan.

“Insya Allah, 10 tahun ke depan jika elite bangsa mampu menjadi teladan yang baik, uswah hasanah dalam kata dan tindakan, mereka makan makanan yang halalan thayibah dan berkuasa dengan kekuasaan yang demokrasi dan berkeadaban, maka kita bisa merasakan Indonesia yang berkemajuan dan Indonesia seperti yang dicita-citakan para pendiri bangsa,” ucap Haedar menjelaskan.

Namun bila sebaliknya, katanya melanjutkan, maka seperti yang termaktub dalam Alquran, tepatnya surah al-Isra’ ayat 16, Allah akan memberikan kehancuran yang sehancur-hancurnya. “Karena itu jadikanlah akhlak sebagai pondasi dan  juga modal rohaniah bagi Pemuda Muhammadiyah, juga seluruh generasi bangsa ini dalam membangun bangsa yang berkemajuan,” ujar Haedar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement