Selasa 02 Aug 2016 14:57 WIB

Menag Lepas 173 Hafiz ke Turki

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Andi Nur Aminah
 Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Foto: Republika/ Darmawan
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mewisuda 173 santri hafiz Alquran dari Pondok Pesantren Sulaimaniyyah sekaligus melepas pemberangkatan ke Turki. Para hafiz yang berangkat ke Turki untuk program beasiswa tahfiz Alquran selama tiga tahun. Beasiswa tersebut hasil kerja sama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dengan Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam Indonesia-Turki (UICCI).

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin mengatakan, beasiswa tersebut untuk meningkatkan pengalaman keagamaan. Lukman meyakini dengan pengalaman tersebut mampu menjadikan Islam yang toleran dan moderat.

"Kemenag dapat memberikan peran strategis dalam mendorong lebih hidup religius dan spirit mengamalkan dalam berbangsa dan bernegara," ujar Lukman, dalam sambutannya, di Kantor Kementerian Agama, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (2/8).

Lukman menambahkan, beasiswa tersebut guna menjadikan hafiz hidup religius yang berwawasan global. Pasalnya, Indonesia yang menjunjung tinggi nilai agama membutuhkan kader ulama yang mumpuni.

Indonesia juga membutuhkan ulama yang berwawasan luas. Selain itu tidak mudah mengkafirkan orang lain. "Menghargai perbedaan, mengajarkan Islam secara damai," katanya.

Lukman menjelaskan, tradisi menghafal Alquran di pesantren sudah cukup kuat. Hanya saja ke depan perlu ada pembenahan kurikulum. Lukman juga mengharapkan kegiatan menghafal Alquran menjangkau hingga daerah perbatas. Termasuk ke daerah terpencil lainnya di Indonesia.

Menurut Lukman, kerja sama dengan UICCI bermanfaat untuk membangun jaringan dengan Turki. Sehingga dapat menyambungkan dua peradaban yaitu Indonesia dan Turki. "Menghubungkan model pendidikan Turki dan Indonesia," ucapnya.

Lukman berpesan agar penerima beasiswa untuk memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin selama berada di Turki. Sebab, belajar di luar negeri merupakan impian semua orang. Mereka diminta untuk mendatangi semua pusat studi yang ada di Turki. Harapannya nantinya bisa diamalkan ketika kembali ke Indonesia.

Kemudian, sebagai duta bangsa Indonesia, Lukman meminta agar mereka menjaga nama Indonesia dengan menunjukkan prestasi. Selama berada di Turki, Lukman menekankan agar menunjukkan sikap Islam yang toleran dan damai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement