Jumat 29 Jul 2016 11:15 WIB

Polda NTB Apel Pasukan Pengamanan MTQ Nasional

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Hazliansyah
Warga berfoto di depan spanduk MTQ Nasional yang menghiasi jalanan di Kota Mataram, NTB, Kamis (14/7).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Warga berfoto di depan spanduk MTQ Nasional yang menghiasi jalanan di Kota Mataram, NTB, Kamis (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan apel pasukan pengamanan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVI.

Kapolda NTB Brigjen Umar Septono mengatakan, meski kerap melakukan pengamanan untuk skala nasional maupun internasional di NTB, namun ia meminta para anggotanya untuk tetap maksimal.

"Segala sesuatu harus betul-betul dipersiapkan dari awal sampai akhir," ujarnya saat sambutan apel gelar pasukan di Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, NTB, Jumat (29/7).

Sinergi dan koordinasi, ia sampaikan, harus menjadi perhatian utama kala bertugas mengamankan pagelaran MTQ Nasional yang dihadiri sejumlah tamu VVIP seperti Presiden Jokowi beserta rombongan.

 

"Saya perintahkan kepada seluruh personel yang terlibat agar memahami dan menguasai prosedur pengaman VVIP, disiplin, dan berkoordinasi dengan unsur pengaman lainnya secara maksimal," ungkapnya.

Kepada awak media, ia mengatakan, jumlah personel yang disediakan sudah lebih dari cukup untuk mengawal penyelenggaraan MTQ Nasional.

"Kita sudah siap. Dari awal sudah kita rencanakan, latihkan, sekarang kita gelarkan, habis ini langsung kita settingkan. Jadi kesiapan kita sudah optimal untuk mengamankan kedatangan presiden yang kesekian kali di Lombok," kata dia.

Ia menerangkan, pengamanan akan dilakukan di titik-titik strategis. Kewaspadaan juga ditingkatkan mengingat acara utama pembukaan MTQ akan berlangsung pada malam hari. Perhatian lebih ditujukan di Islamic Centre NTB sebagai lokasi utama acara MTQ.

"Secara umum di Islamic Centre karena pusat keramaian di situ, kita lebih optimal disitu pengamannnya," katanya menambahkan.

Mengenai pengaman untuk Presiden Joko Widodo, ia katakan, akan dikendalikan TNI. Polda NTB, juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan rekayasa lalu lintas apabila diperlukan tergantung situasi nanti. Sedangkan untuk Islamic Centre, kata Umar, merupakan daerah steril yang tidak boleh dilalui kendaraan roda empat.

Ia berpesan kepada masyarakat NTB untuk memberikan kesan yang baik kepada tamu-tamu undangan yang akan datang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement