Kamis 16 Jun 2016 22:27 WIB

Gelang GPS Diuji Coba Pada Jamaah Haji Jabar

Makkah, menjadi pusaran jamaah haji seluruh dunia.
Foto: Reuters
Makkah, menjadi pusaran jamaah haji seluruh dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan melakukan uji coba penggunaan gelang identitas jamaah haji berbasis Global Positioning System (GPS) pada jamaah rentan dan jamaah dari Jawa Barat dan Gorontalo untuk musim haji 1437 Hijriah.

"Setelah peristiwa jatuhnya crane dan peristiwa Mina terdapat banyak haji yang meninggal sehingga di sini negara harus hadir untuk memberikan perlindungan," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam di Jakarta dalam acara pembekalan petugas haji merujuk pada insiden pada pelaksanaan haji 1437H/2015M yang menelan korban ribuan jAmaah haji dari berbagai negara.

Untuk itu, menurut Nur Syam, muncul pemikiran memasang alat elektronik berupa chip di gelang jemaah haji untuk memudahkan pemantauan lokasi mereka. Namun karena pendanaan maka pada tahap awal gelang identitas berbasis terutama diperuntukkan bagi kelompok rentan.

Selain diberikan pada kelompok rentan, data dari Pusat Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohatkes) menyebutkan uji coba gelang identitas yang dilengkapi chip atau RFID ( Radio Frequency Identification) juga diterapkan untuk jAmaah dari Provinsi Jawa Barat, yaitu Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Cianjur serta Provinsi Gorontalo.

Nur Syam menjelaskan gelang identitas yang dilengkapi chip itu dapat memberikan bantuan informasi kepadatan arus manusia kepada jAmaah selain memudahkan petugas memantau lokasi jamaah. "Ini seperti early warning system, bisa memberitahu jamaah tentang kepadatan jamaah dengan bunyi," katanya.

Gelang identitas untuk kelompok rentan dimaksudkan untuk memudahkan proses pemantauan, tidak hanya terkait keberadaan jAmaah, tapi juga riwayat kesehatannya. Seluruh data kesehatan jamaah rentan akan disimpan dalam chip untuk memudahkan proses pemeriksanaan kesehatan mereka.

Tahun ini pemerintah juga akan meningkatkan kualitas gelang agar tidak mudah lepas. Pada musim haji tahun ini, Indonesia akan memberangkatkan 168.800 jAmaah haji, 13.600 di antaranya adalah haji khusus. Dari jumlah itu sekitar 34,88 persen di antaranya atau 20.486 orang berusia di atas 60 tahun dan memiliki catatan penyakit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement