Selasa 07 Jun 2016 17:40 WIB

Mahalnya Pemakaman Muslim di New York

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ilham
Pemakaman Muslim di Texas
Foto: the Associated Press
Pemakaman Muslim di Texas

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ahmet Kargi menggulung lengan bajunya, keffiyeh atau sorban yang ia kenakan berkibar saat menaiki Harley Davidson 2003 melalui jalan-jalan yang tenang di Fort Greene, Brooklyn. Melewati brownstones, gereja Gothic dan restoran Meksiko.

Ia berhenti di sudut Vanderbilt dan DeKalb Avenue, memasuki Burgundy dan bangunan tiga lantai. Kargi akan mengurus mayat imigran Italia yang bekerja di Navy Yard sebelum disiapkan untuk dikirim ke Italia dengan perahu untuk dimakamkan.

Kargi adalah kepala bagian Muslim, yang disebut Layanan Pemakaman Islam. "Saya tidak pernah melihat diri saya melakukan hal ini," katanya. "Tapi hal-hal jatuh ke tempat pada titik tertentu dalam hidupku dan itu masuk akal," ujar Kargi.

Ia menuturkan, keluarganya yang berasal dari Turki datang ke Amerika Serikat pada 1974. Saat usianya 26 tahun pada 2001 silam, ayahnya Hussein meninggal, memaksa ia dan ibunya berjuang sendiri. Pada hari pemakaman ayahnya, Kargi menyaksikan sesuatu yang jarang dalam hidupnya sampai saat itu.

"Imam, Erhan Yildirin memperlakukan saya dan ibu saya dengan hormat. Ia mengurus ritual akhir ayahku dan ritual seolah-olah almarhum (adalah) ayahnya sendiri," kenang Kargi.

Setelah pemakaman, ia mulai membantu Yildirin mengurus kematian. Yildirin mendirikan Layanan Pemakaman Islam pada 2001.

Keduanya pun menjadi dekat dan bergabung dengan Layanan Pemakaman Islam secara penuh waktu pada 2005.

Seiring waktu, ia tumbuh nyaman dengan pekerjaan dan memperkirakan bahwa ia kini telah mengurus sekitar 500 mayat.

Kargi, yang sempat menjadi tentara AS itu mengatakan, banyak Muslim yang datang ke sini untuk mengubur orang yang mereka cintai sering mengaburkan garis antara agama dan budaya. "Dan saya terjebak di tengah, mencoba untuk menghormati keinginan mereka dan masih memastikan bahwa saya tidak melakukan sesuatu yang dilarang dalam Islam," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement