Selasa 05 Apr 2016 14:46 WIB

Menag Harapkan Lebih Banyak Madrasah Berasrama Didirikan

 Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin disela-sela memantau pelaksanaan Ujian Nasional hari pertama di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 13 Jakarta, Senin (4/4). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin disela-sela memantau pelaksanaan Ujian Nasional hari pertama di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 13 Jakarta, Senin (4/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengharapkan semakin banyak sekolah keagamaan berasrama yang didirikan. Terlebih, kata Lukman, menilik manfaatnya yang baik bagi masyarakat pada era sekarang.

"Saya pikir boarding school ini penting terlebih dalam konteks seperti Jakarta ini, yang dapat mendatangkan dampak signifikan," kata Lukman di Jakarta, Selasa (5/4).

Menurut dia, sistem pendidikan sekolah berasrama cenderung berlangsung selama 24 jam sehingga dampak dari kegiatan belajar mengajar dapat optimal."Sekolah berasrama ini seluruh pendidikannya berlangsung selama 24 jam. Nilai kemanfaatan dari pendidikan akan berlipat," kata dia.

Mekanisme pendidikan di sekolah berasrama sendiri mirip dengan model pondok pesantren yang sistemnya terpadu. Terdapat dua sesi pembelajaran di model sekolah berasrama yaitu di jam sekolah kemudian dilanjutkan di asrama.

"Ini akan memberikan kualitas terhadap peserta didik dan juga upaya kita membangun peradaban," tutur Lukman yang dulu juga merupakan alumni pondok pesantren ini.

Sementara itu, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah 13 Jakarta Nuroto mengatakan pihaknya saat ini sedang merintis pembangunan asrama untuk sekolah yang dipimpinnya. Upaya ini guna merespon dinamika masyarakat yang cenderung sibuk untuk pekerjaannya sehingga pendidikan anak di rumah kadang terabaikan.

Atas dasar itu, kehadiran sekolah berasrama menjadi penting untuk menjawab tantangan tersebut."Sekolah berasrama merupakan aspirasi masyarakat yang harus kita tampung. Jakarta ini wilayah urban yang sibuk kadang orangnya tidak dapat memantau anak," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement