Selasa 05 Apr 2016 14:27 WIB

Jika Harus Perang Terbuka, Rasulullah akan Melakukan Tiga Hal Ini

Mantan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar menberikan ceramah Dzuhur di masjid agung sunda kelapa, Jakarta, Senin (22/6).
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar menberikan ceramah Dzuhur di masjid agung sunda kelapa, Jakarta, Senin (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr Nasaruddin Umar  mencontohkan jihad yang benar adalah jihad yang dilakukan Rasulullah Muhammad SAW yang selalu berhasil dengan mengesankan. Di medan perang dan di medan perundingan, Rasulullah selalu menang, disegani, dan diperhitungkan kawan dan lawan.

"Jihad Rasulullah lebih mengedepankan pendekatan 'soft power' dan lebih banyak menyelesaikan persoalan dan tantangan tanpa kekerasan," tutur Nasaruddin di Jakarta, Selasa (5/4).

Kalau terpaksa harus melalui perang fisik terbuka, Rasulullah selalu mengingatkan pasukannya agar tidak melakukan tiga hal. Yaitu tidak membunuh anak-anak dan perempuan, tidak merusak tanaman, dan tidak menghancurkan rumah-rumah ibadah musuh.

"Kalau musuh sudah angkat tangan, apalagi kalau telah bersyahadat, tidak boleh lagi diganggu," terang Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini.

Nasaruddin menerangkan, konsep jihad ada empat. Pertama niat, kedua usaha, yang dilanjutkan dengan logika yang masuk akal alias tidak boleh nekat, sedangkan keempat harus dikonfirmasi ke batin (mujahadah).

"Kalau jihad itu tidak masuk akal atau tidak dikonfirmasi ke batin, itu jelas bukan jihad. Bahkan bila jihad dilakukan dalam pengertian ngawur, itu sama saja dengan bunuh diri atau konyol," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement