Senin 04 Apr 2016 05:55 WIB

Dirjen Bimas Islam Apresiasi Kebijakan Unand Terima Hafiz Alquran

Universitas Andalas
Universitas Andalas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Machasin  mengapresiasi kebijakan Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat, yang memberi kesempatan bagi para siswa Muslim hafiz Alquran untuk berkuliah di sana.

Machasin menilai, kebijakan Universitas Andalas yang menerima hafidz Alquran menjadi mahasiswa, dapat memacu para siswa Muslim untuk semakin giat membaca dan menghafal Alquran.

Kendati demikian, Machasin berpendapat, sebaiknya hafiz Alquran tidak menjadi syarat mutlak untuk para siswa agar dapat menjadi mahasiswa Unand.

"Ada baiknya, jika tahfiz Alquran ini hanya menjadi tambahan nilai bagi yang ingin masuk," tuturnya menerangkan kepada Republika, Ahad (3/4).

Sebab, ia menilai, bila hafiz Alquran dijadikan satu-satunya syarat penentu untuk menyeleksi calon mahasiswa, hal tersebut juga kurang baik. "Jadi jangan sampai mengurangi syarat-syarat yang lain," jelas Machasin.

Menurutnya, kebijakan Unand layak ditiru universitas-universitas lainnya di Indonesia. "Seperti prestasi olahraga dan prestasi kepemimpinan, kan dihargai. Ini prestasi agama sedemikian baik, kenapa tidak kita hargai juga," ujarnya.

Pada 2015, melalui pola penerimaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN), Unand menerima 19 calon mahasiswa yang hafal Alquran minimal lima juz. Sebanyak 12 prodi menerima mahasiswa-mahasiswa tersebut.

Kebijakan menerima para hafiz Alquran akan kembali diterapkan Unand tahun ini. Para calon mahasiswa hafiz Alquran tersebut, nantinya akan diuji oleh tim penguji halafan Alquran yang memiliki reputasi level nasional. (c23)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement