Selasa 15 Mar 2016 18:24 WIB

Pesantren tak Lahirkan Paham Radikal

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Pesantren
Foto: Arief Priyoko/Antara
Pesantren

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jember, Abdullah Samsul Arifin mengatakan, pesantren yang lahir atas dasar akar masyarakat tidak akan melahir paham radikal.

Justru sebaliknya, pesantren yang tidak berangkat dari akan masyarakatnya dan  berafilisiasi dengan kelompok radikal di Timur Tengah, Abdullah melihat yang terindikasi menganut paham radikal.

"Tapi memang setiap waktu dan tempat pasti ada (paham radikal)," ujar Abdullah, di SMAN I Jember, saat sosialisasi Anti Radikalisme bersama Mabes Polri, Selasa (15/3).

Hal tersebut, menurutnya, disebabkan salah dalam memahami ajaran agama. Selain itu, adanya ketidakpuasan kelompok tertentu terhadap situasi yang tidak sesuai dengan tuntutannya.

Maraknya paham radikalisme di Indonesia, tuturnya, juga disadarinya. Untuk itu, tokoh masyarakat di Jember berkomitmen menjaga kenyamanan beribadah dengan menghindarkan dari paham radikalismen.

"Karena itu adalah harga mati yang harus diperjuangkan," Abdullah menegaskan. Rahmat Fajar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement